Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati berupaya menarik dana-dana Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri pulang ke Tanah Air sesuai dengan Undang-undang (UU) Tax Amnesty, termasuk dari Singapura. Langkah ini dilakukan karena dana repatriasi dari luar negeri masih sangat rendah hingga 20 Agustus 2016.
Dari total repatriasi harta hingga 20 Agustus 2016 senilai Rp 1,4 triliun, repatriasi dana dari WNI di Singapura baru sebesar Rp 1,08 triliun. Padahal potensi dana WNI di Singapura mencapai Rp 4.000 triliun.
Â
Dikonfirmasi mengenai upaya Singapura menjegal tax amnesty, khususnya menahan dana WNI pulang kampung dengan iming-iming kewarganegaraan dan insentif lainnya, Sri Mulyani mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Negeri Singa itu.
"Saya sudah bicara dengan Kemenkeu Singapura untuk mengecek apakah dari pemerintah maupun perbankannya ada kebijakan seperti itu. Tapi pemerintah Singapura menyampaikan kalau mereka mendukung pelaksanaan tax amnesty, bahkan sudah bertemu dengan investment bankers supaya complai dengan UU," jelas dia di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Baca Juga
Sri Mulyani menuturkan, deklarasi harta di luar negeri dan repatriasi merupakan dua hak WNI dalam UU Tax Amnesty. Karena program pengampunan pajak salah satunya bertujuan supaya WNI mengungkap harta yang belum dilaporkan sehingga dapat meningkatkan basis pajak. Â
"Jadi kalau WNI berada di luar negeri, tapi masuk dalam subjek pajak Indonesia, maka tetap harus bayar pajak," tegas Sri Mulyani.
Ia menjelaskan, pemerintah telah menetapkan tarif tebusan rendah bagi WNI yang mengalihkan hartanya ke Indonesia, yakni 2 persen, 3 persen, dan 5 persen hingga periode Maret 2017. Dengan tarif tersebut, diharapkan Sri Mulyani dapat menarik WNI untuk melakukan repatriasi.
"Tugas saya adalah menjalankan agar repatriasi sebanyak mungkin. Makanya saat mereka (WNI) minta supaya gateway ditambah, saya tambah. Perbanyak investasi di pasar non keuangan, saya keluarkan PMK. Jadi ini bikin kepastian dan kepercayaan bahwa kalau repatriasi ke Indonesia akan lebih bermanfaat bagi WP maupun perekonomian kita," ujar Sri Mulyani. (Fik/Ahm)
Advertisement