BKPM Tawarkan Investasi Sektor Manufaktur ke 100 Pengusaha Korsel

Sektor manufaktur merupakan kontribusi terbesar dengan nilai investasi Rp 180,26 triliun dari total investasi sepanjang semester I 2016.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Agu 2016, 17:31 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2016, 17:31 WIB
Kepala BKPM Thomas Lembong
Kepala BKPM Thomas Lembong

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mulai aktif melakukan kegiatan promosi investasi. Dalam kunjungan yang dilakukan ke Busan, Korea Selatan pada 26 Agustus 2016, Thomas menyampaikan potensi investasi di Indonesia khususnya di sektor manufaktur kepada 100 pengusaha Korea Selatan.

Thomas Lembong menyampaikan sektor manufaktur merupakan sektor utama yang diharapkan akan menopang capaian realisasi investasi tahun ini.

"Sesuai dengan arahan Menko Perekonomian bahwa upaya-upaya untuk menarik investasi dari sektor industri manufaktur terutama yang tergolong padat karya akan terus dilakukan," ujar Thomas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8/2016).

Thomas menuturkan, Indonesia akan menawarkan tidak hanya sektor investasi yang menarik namun juga keadilan.  "Prinsip keadilan atau fairness ini merupakan aspek yang fundamental dari berusaha, ini yang kami tawarkan kepada investor Korea Selatan adalah keadilan berusaha di Indonesia," ujar dia.

Sebelumnya, Thomas juga menyampaikan salah salah satu aspek mendasar yang akan dilihat oleh investor sebelum menanamkan modal di Indonesia adalah terkait tingkat keuntungan atau profitability. Dengan tingkat keuntungan yang tinggi, diharapkan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Dari data yang dimiliki oleh BKPM, sektor manufaktur merupakan kontributor terbesar dengan nilai investasi Rp 180,26 triliun atau berkontribusi hingga 60,5 persen dari total investasi yang diperoleh pada periode Januari-Juni 2016.

Posisi tersebut berarti ada kenaikan 59,8 persen dibandingkan capaian investasi sektor manufaktur di periode yang sama tahun lalu yang berada di level Rp 112,8 triliun.

Sementara terkait investor Korea Selatan, Thomas optimistis BKPM akan terus berupaya untuk meningkatkan investasi dari Korea Selatan di Indonesia.

Dalam acara yang merupakan kerjasama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Seoul dan KBRI Seoul tersebut, tercatat beberapa pembicara turut menyampaikan paparan. Di antaranya Direktur Promosi Sektoral BKPM, Kepala BKPMD Jawa Timur dan Ketua Korean Footwear Association. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dubes RI untuk Korea Selatan John Prasetio.

Dalam daftar peringkat negara sumber investasi di periode Januari-Juni 2016, Korea Selatan menduduki peringkat ke delapan dengan nilai investasi mencapai US$ 471,58 juta dan jumlah proyek mencapai 1.504 proyek. (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya