Liputan6.com, New York - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menyatakan akan kembali menaikkan suku bunga. Rencana itu semakin kuat asal juga didukung data ekonomi membaik.
Pimpinan bank sentral AS Janet Yellen menyatakan kalau pihaknya akan kembali menaikkan suku bunga semakin kuat. Sedangkan Wakil Pimpinan bank sentral AS Stanley Fischer menyarankan kalau kenaikan suku bunga dapat dilakukan pada September bila ekonomi baik-baik saja.
Yellen menuturkan banyak penciptaan lapangan kerja yang dilakukan. Pertumbuhan ekonomi akan tumbuh meski secara perlahan. "Saya percaya kenaikan suku bunga semakin kuat dalam beberapa bulan terakhir," ujar Yellen dalam pidatonya di dalam konfrensi tahunan the Fed di Jackson Hole, Wyoming, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (27/8/2016).
Baca Juga
Yellen menuturkan, rencana kenaikan suku bunga itu dilakukan dengan mempertimbangkan data tenaga kerja optimal dan harga stabil. Selain itu juga belanja konsumen yang solid. Akan tetapi, ia mengakui kalau investasi masih melemah dan ekspor tertekan lantaran dolar AS yang menguat.
Akan tetapi, ia tidak memberikan petunjuk kapan the Fed menaikkan suku bunga. "Dia (Yellen) hanya memberikan sinyal kalau memang kenaikan suku bunga AS selalu terbuka," ujar Interest Strategist Societe Generale Subadra Rajappa.
Sementara iu, wakil pimpinan bank sentral AS Stanley Fischer menuturkan kalau the Fed dapat segera menaikkan suku bunga bila data ekonomi baik-baik saja. Presiden Fed bagian Atlanta Dennis Lockhart juga menuturkan kalau the Fed akan kembali menaikkan suku bunga sehingga ada dua kali kenaikan suku bunga pada 2016.
Advertisement