Tips Atur Keuangan Anak

Mengenalkan uang kepada anak sedini mungkin dapat menghindari anak sering meminta uang untuk keperluan tak penting.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2016, 08:11 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2016, 08:11 WIB
Anak dan Orangtua
Pola asuk orangtua berpengaruh terhadap perkembangan anak di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Faktanya, memperkenalkan uang pada anak sedini mungkin adalah hal yang sangat penting untuk pengetahuannya.

Hal ini biasanya dilakukan untuk menghindari akan sang anak yang sering meminta uang hanya untuk keperluannya yang tidak begitu penting.

Dalam hal ini, Anda tidak hanya harus memberi sang anak dengan bebas dan semaunya. Anda pun harus memberikan beberapa pengetahuan pada sang anak, bagaimana uang tersebut datang dan bagaimana cara menggunakan uang tersebut dengan baik dan benar.

Oleh karena itu, berikut tips dan trik dalam mengatur keuangan anak, seperti dikutip dari www.cermati.com, Sabtu (3/9/2016):

1. Ajarkan mereka cara mengatur keuangan

Untuk anak yang masih kisaran 5 sampai 10 tahun, tentu Anda akan memberikan mereka uang saku dalam jangka waktu harian. Namun, sangat disarankan apabila Anda tidak memberi mereka uang saku terlalu banyak, akan tetapi tetap berusaha memberikan apa yang mereka inginkan.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengeluaran sang anak untuk membeli barang, atau makanan yang seharusnya tidak mereka beli. Jadi, Anda lah yang bisa memilih barang atau makanan apa saja yang cocok untuk anak Anda.

Namun, untuk anak yang sudah di atas 10 tahun, alangkah baiknya jika Anda memberikan mereka uang saku dalam jangka waktu mingguan. Hal ini ditujukan agar sang anak bisa belajar bagaimana cara menggunakan uang dengan baik dan benar dan mengontrol keuangan mereka dalam jangka waktu 7 hari.

Untuk beberapa anak tentu mereka akan menghabiskan uang mereka di beberapa hari awal dalam satu minggu tersebut. Di sini lah peran Anda sebagai orang tua untuk terus memantau dan memberi mereka  pengetahuan perihal cara mengatur uang dalam jangka waktu satu minggu.

2. Ajarkan perihal kebutuhan dan keinginan

Hal ini sangatlah penting untuk diajarkan pada sang anak sedini mungkin. Lantaran hal inilah yang sering menjadi permasalahan besar, untuk orang dewasa sekalipun.

Kebutuhan pada sang anak biasanya meliputi makanan, kebutuhan sekolah dan juga peralatan sekolah sedangkan keinginan biasanya bersifat seperti barang yang membuat mereka senang, seperti mainan.

Ajarkan pada sang anak pengeluaran untuk kebutuhan harus jauh lebih besar dari pada pengeluaran untuk keinginan.

Namun, bukan berarti Anda melarang sang anak untuk memenuhi keinginan mereka, tetapi bagaimana cara Anda mengajarkan sang anak dalam memenuhi kebutuhan terlebih dahulu, baru bisa menggunakan uang untuk keinginan mereka.

Ajarkan Cara Menabung

3. Ajarkan cara menabung

Menabung memang adalah hal yang sangat penting, apalagi dalam hal keuangan. Sang anak memang sangat diwajibkan untuk mengetahui cara dan manfaat dari menabung.

Sebagai contoh, Tanya anak Anda perihal barang apa yang mereka inginkan dalam waktu dekat ini tetapi harganya terlalu mahal untuk uang saku mereka.

Lalu, peran Anda sebagai orangtua adalah dengan mengajarkan mereka cara menabung sedikit demi sedikit agar sang anak bisa membeli barang tersebut.

Dengan begitu, alasan tersebut bisa menjadi motivasi yang sangat kuat untuk sang anak dalam menabung dari uang saku mereka sendiri.

4. Ingatkan mereka perihal bahayanya utang-piutang

Seiring dengan pergaulan zaman dan juga pergaulan di kalangan sang anak, masalah utang piutang ternyata sudah terjadi, bahkan di kalangan anak yang masih sangat kecil.

Tidak bisa menahan rasa ingin memiliki sebuah barang biasanya membuat sang anak meminjam uang pada teman-temannya untuk memiliki barang tersebut.

Peran Anda di sini sebagai orangtua yang baik adalah memperingatkan sang anak akan bahaya berhutang. Beri tahu pada mereka utang pertama adalah pertanda dari utang-utang berikutnya di masa mendatang.

Selain itu, Anda pun harus bisa menjelaskan utang adalah sesuatu yang harus dibayar dan apabila tidak dibayar, dosa yang mereka dapatkan akan dibawa sampai akhir hayat nanti.

Dengan menjelaskan perihal bahayanya utang-piutang, diharapkan sang anak akan terhindar dari pinjam-meminjam uang dari teman sebayanya, dan malah membuat mereka termotivasi untuk menabung dan membeli barang yang mereka inginkan dengan hasil dari tabungan mereka sendiri. (Ahm/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya