Liputan6.com, Jakarta - Nama produk Marugame Udon, Pizza Hut, dan Pizza Hut Delivery (PHD) mendadak ramai diperbincangkan di media sosial setelah geger penggunaan bahan baku kedaluwarsa. Pihak manajemen yang memegang lisensi waralaba ketiga produk makanan itu, PT Sriboga Raturaya di bawah Divisi Sriboga Food Group, dituding telah memperpanjang masa Kedaluwarsa bahan tersebut.
Selaku pengelola merek Marugame Udon, PT Sriboga Marugame Indonesia (SMI) mengklarifikasi isu tersebut. Perusahaan menggelar jumpa pers untuk meluruskan kabar yang beredar.
Hadir dalam jumpa pers tersebut General Manager Sriboga Marugame Indonesia Hajime Kondoh dan Head of Quality Assurance SMI Ike Wahyu Andayani.
Advertisement
Perusahaan juga menghadirkan pula Ketua Departemen Ilmu Teknologi dan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Feri Kusnandar, dan District Manager SMI Iwan Liono.
Baca Juga
Ike secara tegas membantah kabar yang menyebut dalam pembuatan Marugame Udon, SMI telah menggunakan bahan-bahan makanan kedaluwarsa. Hal ini disampaikan bertepatan dengan Hari Pelanggan Nasional.
"Untuk memperjelas situasi yang berkembang luas, pemberitaan tentang SMI menggunakan produk Kedaluwarsa di Marugame Udon adalah tidak akurat," ucapnya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (4/9/2016).
Ike mengatakan, seluruh makanan Marugame Udon yang disajikan kepada konsumen selama ini telah melalui proses seleksi pengadaan bahan baku yang ketat. Sejalan dengan tata laksana dan standar penganan keamanan makanan yang ditetapkan pemegang merek Internasional Marugame Udon, Toridoll Japan.
"Kami tidak menggunakan produk kadaluarsa dan tidak memperpanjang masa kadaluarsa. Kami juga tidak pernah menurunkan mutu kualitas dari bahan makanan," tegasnya.
"Seluruh restoran kami hanya menggunakan bahan makanan berkualitas tinggi dan layanan dikonsumsi," kata Ike.
Hajime Kondoh selaku GM SMI mengatakan, saat ini sudah beroperasi 26 outlet Marugame Udon, di mana pertama kalinya outlet dibuka Februari 2013 di Mal Taman Anggrek. Targetnya, SMI akan membuka 8 gerai tambahan hingga akhir tahun ini. "Konsumen adalah prioritas kami," pungkas Kondoh. (Fik/Gdn)