Liputan6.com, Jakarta - Jelang hari raya Idul Adha, penjual hewan kurban mulai menjamur di beberapa wilayah kota-kota besar, termasuk salah satunya di DKI Jakarta. Ini menjadi profesi musiman beberapa masyarakat.
Hartono (46), salah satu penjual hewan kurban di daerah Tegal Parang, Jakarta Selatan, mengaku selalu mendapat keuntungan yang lumayan melimpah dengan menjual kambing dan sapi dalam satu bulan.
Advertisement
Baca Juga
Untungnya biasanya bisa sampai Rp 50 juta-60 juta setiap musim. Itu kami jualan mulai satu bulan sebelum Idul Adha," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (7/9/2016).
Pria yang akrab dipanggil Harto ini mengaku sudah berjualan hewan kurban selama enam tahun. Selama itu juga, Harto mengaku keuntungan menjual hewan kurban selalu meningkat setiap tahun.
Menurut Harto, standar harga jual sapi dan kambing disesuaikan dengan harga daging sapi yang ada di pasaran. Dengan harga daging saat ini yang mencapai di atas Rp 100 ribu, harga sapi tahun ini sedikit lebih mahal dibanding tahun lalu.
"Sekarang harga sapi itu bisa mencapai Rp 30 juta, tergantung ukurannya juga. Tahun lalu masih bisa jauh di bawah harga sekarang," tegasnya. Harga tersebut untuk sapi dengan bobot kurang lebih 400 kilogram (kg).
Jika bobot di bawah tersebut, atau di kisaran 350 kg, Harto membanderol di harga Rp 26 juta. Jika bobotnya di kisaran 450 kg harga yang ditawarkan kurang lebih Rp 36 juta.
Untuk tahun ini Harto menjual hewan kurban sebanyak 70 ekor. Rinciannya, kambing 50 ekor dan sapi 20 ekor. Jumlah yang ia jual ini tidak sebanyak tahun lalu yang mencapai ratusan ekor. (Yas/Gdn)