Cara Surabaya Benahi Kampung Nelayan dan Wisata Pesisir

Ratusan rumah di kampung nelayan Kenjeran, Surabaya, mendapatkan penataan dan pengecatan ulang.

oleh Nurmayanti diperbarui 12 Sep 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2016, 14:00 WIB
Seorang nelayan memindahkan perahunya melewati jajaran perahu, mendekati pantai perkampungan nelayan, tak jauh dari jembatan Suramadu, di Nambangan Kenjeran Surabaya. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta Ratusan rumah di kampung nelayan Kenjeran, Surabaya, mendapatkan penataan dan pengecatan ulang. Ini merupakan bagian dari program pengembangan wisata terpadu di kecamatan berpenduduk sekitar 5.500 jiwa tersebut.

Kawasan pesisir yang cantik diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT HM Sampoerna.

"Pada tahun 2008, kami memulai program Srikandi Nelayan bekerja sama dengan Sampoerna. Dari sini, kerja sama berkembang. Saat ini Sampoerna kembali (membantu Kampung Nelayan), tetapi dengan sentuhan yang berbeda," ujar Wali Kota Tri Rismaharini, ditulis Senin (12/9/2016).

Risma mengatakan, aksi sosial yang melibatkan sekitar 200 karyawan Sampoerna pada Sabtu (11/9/2016) kemarin memberikan sentuhan yang berbeda di kampung yang terletak di pesisir Selat Madura tersebut. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap ada bantuan-bantuan serupa di masa mendatang.

Sementara itu, Head of Stakeholder and Regional Relations and CSR Sampoerna Henny Susanto berharap aksi sosial ini dapat mendukung program pengembangan wisata terpadu di kecamatan berpenduduk sekitar 5.500 jiwa tersebut. Kawasan pesisir yang cantik diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.

Henny optimistis dengan potensi lokal di kecamatan yang terletak di Timur Laut Kota Surabaya tersebut, seperti produk olahan dan kerajinan hasil laut, termasuk ikan asap, kerupuk ikan, dan pernak-pernik kerang, dapat semakin bersinar.

“Sampoerna selalu berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan perusahaan. Di Sampoerna kami percaya untuk tidak hanya menjalankan bisnis dengan baik, tetapi juga untuk berperan aktif dan memberikan kontribusi positif kepada seluruh pemangku kepentingan kami,” kata Henny.

Risma menambahkan, pembangunan kampung nelayan selalu memperhatikan karakteristik lokasi. Peraih penghargaan wali kota terbaik dunia ini mencontohkan pembangunan kampung nelayan di Greges, Asemrowo, yang bernuansa alam.

"Di sana banyak mangrove. Jadi kita buat sesuatu yang bisa menambah aksen di situ," kata Risma.

Selain kampung nelayan di Greges, dia juga mencontohkan pembangunan kampung nelayan di Wonorejo yang bernuansa alam. Sementara itu, konsep pembangunan Kampung Nelayan di Sukolilo menekankan pada kreativitas.

"Semua kampung nelayan juga ada penataan limbah, peningkatan ekonomi warga, sehingga menjadi lebih baik," katanya. Risma berharap, penataan kampung nelayan di Surabaya dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia

Walikota Surabaya Tri Rismaharini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya