Liputan6.com, Jakarta Konsumsi daging kerbau bukanlah hal yang baru bagi Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita. Bahkan, dia mengatakan telah mengonsumsi daging tersebut sejak kecil.
Enggar pun bercerita mengenai salah satu makanan kesukaannya yang terbuat dari daging kerbau.
"Saya mengajak makan kemarin dari daerah saya Cirebon, namanya sate kalong. Kenapa sate kalong, daging kerbau keluarnya malam hari. Sejak saya kecil itu enak sekali," kata dia saat sidak di Pasar Grogol Jakarta Barat, Jumat (16/99/2016).
Baca Juga
Dia mengatakan, daging kerbau memiliki keunggulan dibanding daging sapi. Salah satunya, daging kerbau cenderung rendah lemak berbeda dengan sapi. Daging kerbau, bahkan telah menjadi bahan makanan yang biasa di beberapa daerah Indonesia.
"Warna sama saja (daging sapi), lemaknya jauh sedikit dibandingkan daging sapi. Itu diberbagai negara, daerah sendiri, Sulawesi misalnya banyak sudah yang konsumsi itu," jelas dia.
Oleh karenanya, pemerintah mendatangkan ribuan ton untuk menjadikan daging kerbau sebagai alternatif pangan. Keberadaan daging kerbau juga digunakan untuk menekan harga daging sapi yang relatif mahal.
"Sudah masuk yang tahap pertama, Bulog masukan 10 ribu ton. Dan kemudian akan siapkan lagi 70 ribu ton sampai akhir tahun. Apa yang terjadi masuknya daging dari India, daging dari feedloter mulai turun," tutup Enggar. (Amd/Nrm)