Tax Amnesty Dorong Laju IHSG di Pekan Pertama Oktober

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan menguat pada perdagangan saham sepekan ke depan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Okt 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 07:00 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan menguat pada perdagangan saham sepekan ke depan. Laju IHSG sepekan ke depan dipengaruhi sentimen berakhirnya periode pertama tax amnesty atau Program Pengampunan Pajak.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, setelah periode pertama tax amnesty berakhir maka pelaku pasar mulai melakukan pembelian saham. Pada pekan lalu, IHSG terus tertekan lantaran investor banyak jual saham.

"Sentimennya berakhirnya periode pertama tax amnesty," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (2/10/2016).

Satrio juga menambahkan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan bursa global terutama Dow Jones. Dia mengatakan, selama sepekan IHSG akan bergerak di support 5.250-5.300 dan resistance 5.450-5.475.

PT HD Capital memperkirakan IHSG akan menguat pada pekan pertama Oktober ini. IHSG diperkirakan mendekati level 5.470.

"Penguatan rupiah dan minyak selama ini adalah sebab dari sentimen positif pasar karena The Fed akhirnya memberikan kepastian mengenai policy kenaikan suku bunga ke depan yang terjadi di Desember. Pasar melihatnya sebagai sinyal positif untuk rally," tulis HD Capital.

HD Capital merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya