Yogyakarta Akan Jadi Proyek Contoh Bantuan Non-Tunai Pendidikan

Para siswa tidak mampu yang menerima bantuan non-tunai akan mendapatkan kartu debit dari bank tertentu untuk membeli keperluan sekolah.

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Okt 2016, 10:55 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 10:55 WIB
Bank Indonesia (BI) menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan bantuan sosial non tunai kepada pelajar tak mampu di Yogyakarta.
Bank Indonesia (BI) menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan bantuan sosial non tunai kepada pelajar tak mampu di Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Bank Indonesia (BI) menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan bantuan sosial non-tunai kepada pelajar tak mampu di Yogyakarta.

"Ini baru pilot project dan rencananya akan digelar perdana di Yogyakarta dalam waktu dekat," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Ricky Satria di Yogyakarta, seperti dikutip Selasa (4/10/2016).

Dia menjelaskan, para siswa tidak mampu yang menerima bantuan non-tunai, nantinya akan mendapatkan satu kartu debit dari bank tertentu. Mereka dapat memakai kartu ini untuk membeli keperluan penunjang sekolah saja, seperti alat tulis, atau makan di koperasi sekolah.

Dipastikan, bantuan non-tunai ini akan diterima langsung si penerima atau sang pelajar. Kartu debit tersebut juga tidak bisa diuangkan dan tak terkena potongan biaya administrasi.

"Penerima langsung dibukakan rekening dan diberikan kartu debit dengan nominal yang sesuai dengan bantuan. Awalnya mau Lampung, tapi karena sebaran luas dan merchant yang bisa non-tunai masih sedikit jadi pindah ke Yogya," kata dia. 

Dia mengaku optimistis, pilot program yang akan digelar perdana di Yogyakarta tersebut akan berjalan lancar.

Dia menuturkan, terpilihnya Yogyakarta sebagai lokasi proyek percontohan program bansos non tunai karena statusnya sebagai Kota Pelajar.

Bahkan, dia sudah meminta Kemendikbud agar program tersebut dapat berjalan di seluruh sekolah di Indonesia ke depannya.

"Kalau berhasil, besar harapan kami program tersebut diperluas," harap dia. (Panji Prayitno/nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya