RI Tawarkan Ulang Proyek Jalur Kereta Api Kalimantan ke Rusia

Ada perkeretapian di Kalimantan akan dapat mendukung industri batu bara di Kalimantan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Okt 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 10:00 WIB
Dengan ada perkeretapian di Kalimantan akan dapat mendukung industri batu bara di Kalimantan.
Dengan ada perkeretapian di Kalimantan akan dapat mendukung industri batu bara di Kalimantan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membahas rencana kerja sama pengembangan industri kereta api terutama kereta api di Kalimantan dengan pihak Rusia.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono telah bertemu dengan Direktur Utama Kereta Api Rusia, Oleg Belozerov, dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, His Excellency Mr Mikhail Yurievich Galuzin.

"Indonesia dan Rusia memiliki hubungan historis, dan kerja sama dalam bidang pengembangan industri perkeretaapian ini adalah dalam rangka menjaga dan meningkatkan hubungan tersebut," ujar Menhub Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (7/10/2016).

Ia menuturkan, Kementerian Perhubungan berkomitmen dan bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia dalam upaya membangun perekonomian nasional.

Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Kalimantan merupakan suatu keniscayaan dalam pembangunan ekonomi di Kalimantan.

Terkait pembangunan infrastruktur kereta api di Kalimantan, Budi mengatakan ada perubahan lokasi pembangunan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi wilayah.

"Borneo Railways Project yang semula di Kalimantan Tengah dipindah ke Kalimantan Timur, hal ini disebabkan bisnis batu bara di Kalimantan Tengah kurang baik dan tidak memiliki substitusi," ucap Budi.

Budi meminta agar tim Rusia bersama Ditjen Perkeretaapian berdiskusi dengan Gubernur Kalimantan Timur tentang hal ini untuk lebih rincinya.

"Saya sudah bicara dengan Gubernur Kalimantan Timur terkait masalah ini. Beliau sangat antusias untuk mendukung rencana ini karena jika batu bara bermasalah akan dialihkan ke penumpang, terus diarahkan ke tengah untuk mendapat tambahan barang atau minyak," ucap Menhub Budi.

Pemerintah akan segera merealisasikan pembangunan infrastruktur perkeretaapian Trans Kalimantan yang akan dimulai dari Balikpapan-Kabupaten Penajam Paser Utara-Kabupaten Paser-Kabupaten Kutai Barat sepanjang 203 kilometer dengan nilai investasi sebesar US$ 2,4 miliar.

Adanya perkeretaapian di Kalimantan diharapkan akan dapat mendukung industri batu bara di Kalimantan, khususnya arus perpindahan batu bara dari tambang ke pelabuhan sehingga dapat mengurangi beban jalan raya.

Jalur lintasan kereta api ini akan dilengkapi jalur tenaga listrik tegangan tinggi di sepanjang jalur kereta api.

Selain di Kalimantan, Kementerian Perhubungan menawarkan kerja sama dengan pihak Rusia untuk pengembangan perkeretaapian pada lintas Surabaya-Malang. Saat ini, pergerakan orang dan barang yang cukup tinggi terjadi antara kedua kota di Jawa Timur tersebut.

Namun kondisi jalur kereta api yang masih berupa single track, mengakibatkan sulitnya penambahan kapasitas lintas dan frekuensi kereta api untuk mengakomodasi pergerakan pada lintas tersebut. Hal ini menjadi dasar pertimbangan untuk memprioritaskan pengembangan pada lintas sepanjang 251 km tersebut‎. (Yas/Ahm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya