1.000 Perlintasan Sebidang Jakarta-Surabaya Akan Dihilangkan

Pemerintah Indonesia sedang memberikan penawaran ke Pemerintah Jepang untuk membangun kereta semi cepat rute Jakarta-Surabaya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Okt 2016, 14:06 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 14:06 WIB
Kereta Cepat China
Kereta Cepat China di Stasiun Tianjin China (Foto: Iwan T)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia sedang memberikan penawaran ke Pemerintah Jepang untuk membangun kereta semi cepat rute Jakarta-Surabaya. Sejalan dengan penawaran tersebut, pemerintah berencana menghilangkan perlintasan sebidang di sepanjang rel Jakarta-Surabaya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kemungkinan kereta tersebut menggunakan rel yang sudah ada. Dia juga mengatakan pemerintah akan menghapus perlintasan sebidang di sepanjang rel tersebut.

"Bukan kereta cepat itu medium high speed jalur yang ada, mungkin keretanya diperbaiki. Dan lintasan kita hilangkan lintasan sebidang, karena dari Jakarta-Surabaya ada 1.000 lintasan sebidang," ujar dia dalam acara Forum Diskusi Publik Sektor Transportasi di Thamrin Nine Jakarta, Senin (10/10/2016).

Dia mengatakan, penawaran proyek kereta semi cepat ini dilakukan mengingat terbatasnya anggaran pemerintah. Dia ingin keterlibatan swasta dalam pembangunan semakin besar.

"Bahwasanya nanti Jepang mau melakukan perbaikan rel, sinyal, itu lain. Intinya kita memberikan kesempatan karena dana terbatas, swasta asing untuk melakukan kegiatan dengan sesuatu cara governance. Tapi ini semua kita berikan kesempatan untuk memberikan proposal sehingga Surabaya bisa dicapai 6 jam," jelas dia.

Namun, Budi Karya belum bisa memastikan apakah proyek ini akan dibiayai serta memakai kontraktor dari Jepang. Pasalnya, proyek ini masih bersifat penawaran. Dia juga bilang, proyek ini juga memungkinan ditawarkan ke negara lain seperti China.

"Mungkin saja (ditawarkan ke China)," tandas dia

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya