Punya Hak Istimewa Jadi PNS, Sri Mulyani Minta Lulusan Ini Setia

Lulusan STAN memiliki kesempatan bekerja di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan instansi pemerintah lain.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Okt 2016, 12:17 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 12:17 WIB
20161017- Supermentor Bahas Ketimpangan Ekonomi di Dunia-Jakarta- Herman Zakharia
Menkeu Sri Mulyani pada saat menjadi pembicara Supermentor bertema "End Poverty" di Jakarta, Senin (17/10). Tema tersebut diangkat untuk memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Dunia yang jatuh pada 17 Oktober. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan harapannya agar para lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN dapat mengabdikan diri sepenuhnya kepada negara.

Apalagi, lulusan STAN memiliki kesempatan bekerja di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan instansi pemerintah lain.

“Jangan mengkhianati Republik Indonesia, karena para lulusan tersebut mendapat hak istimewa untuk mendapat pekerjaan,” kata Sri Mulyani seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Menurut dia, lulusan sekolah tinggi tersebut memiliki kompetensi dan keterampilan yang baik sebagai ahli tenaga kerja baru, yang memiliki integritas dan mampu menjaga diri dari berbagai godaan.

"Banyak contoh yang baik, ikutilah mereka. Musuhi dan jauhi alumni yang buruk dan merusak nama baik,” saran Sri Mulyani.

Harapan lainnya, para lulusan PKN STAN dapat terus menjaga prestasinya hingga berada di lingkungan kerja. Dengan hak istimewa untuk mendapatkan pekerjaan di lingkungan Kemenkeu atau instansi pemerintah lainnya, Sri Mulyani berharap pada lulusan ini dapat menjadi pengawal keuangan negara.

“Tulang punggung negara Republik Indonesia yaitu mengelola keuangan negara dan menjaga republik ini dari sisi keuangan dan kekayaan negara,” lanjut dia.

Dia pun berpesan, lulusan PKN STAN dapat mengabdikan diri kepada negara dengan semangat dan menanamkan cinta kepada Tanah Air.

“Harga diri, martabat dan profesionalisme Anda tidak untuk diperjualbelikan karena itu merupakan benteng pertama dan terakhir, bagi negara Republik Indonesia untuk bisa mengelola keuangan dengan baik, agar kita dapat membangun negeri ini menjadi negara yang besar, adil dan makmur," tegas Sri Mulyani.(Fik/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya