2 Tahun Jokowi-JK, Warga Perbatasan Terjangkau Sinyal Telepon

Selama dua tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) telah berhasil meningkatkan infrastruktur di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Okt 2016, 13:58 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 13:58 WIB
BTS
BTS (wikimedia.org)

Liputan6.com, Jakarta - Selama dua tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) telah berhasil meningkatkan infrastruktur di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Salah satunya infrastruktur konektivitas jaringan telepon.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada 10 menara BTS di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut yang sudah aktif.

"Sudah ada 10 di Kalimantan yang on air. Saya kemarin sudah berkunjung ke salah satu wilayah di sana yang memang sulit sekali untuk akses. Jadi harus menggunakan helikopter atau jalur sungai," kata Rudiantara di Kantor Kepala staf Presiden, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Rudiantara mengungkapkan dengan anggaran melalui APBN 2016, jumlah BTS akan terus ditambah setiap tahunnya di wilayah perbatasan. Tidak hanya di Kalimantan, melainkan juga di Papua dan NTT.

Untuk wilayah Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia itu sendiri, Rudi mengaku akan menjadi 75 BTS yang on air. Dengan begitu bisa meningkatkan konektifitas informasi di seluruh wilayah Indonesia.

‎"Memang masih 2G, sms dan suara. Tapi sudah lumayan bagi masyarakat. Permasalahannya tidak ada listrik. Sehingga kami bangun solar panel dengan kemampuan 4 hari, jadi ini akan isi terus listriknya," tegasnya.

Dengan adannya BTS dengan sumber tenaga listrik dari sinar matahari ini, nantinya sisa tenaga listrik yang tidak digunakan untuk BTS, bisa disalurkan ke masyarakat sekitar. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya