Obligasi Global Lippo Karawaci Kelebihan Permintaan

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) penerbitan obligasi Global Senior Notes berjangka 10 tahun dengan kupon 6,75 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Okt 2016, 20:13 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 20:13 WIB
Lippo Karawaci

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) penerbitan obligasi Global Senior Notes berjangka 10 tahun dengan kupon 6,75 persen dan target dana US$ 425 juta. Obligasi ini mendapatkan respons positif dari investor yang terbukti dalam order book terjadi kelebihan permintaan hingga US$ 1,5 miliar atau 3,5 kali. 

Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menjelaskan, hasil dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk melunasi obligasi sebesar US$ 403 juta dengan kupon sebesar 6,125 persen yang jatuh tempo pada 2020.

Penerbitan obligasi yang jatuh tempo pada 2026 ini mendapat peringkat Ba3 dari Moodys, B+ dari S&P dan BB – dari Fitch. "Penerbitan obligasi ini diburu investor Asia dan Eropa dimana 75 persen diambil oleh global assets manager," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (25/10/2016).

Untuk diketahui, investor dari Asia Pasifik mendapat alokasi 69 persen dan sisanya dialokasikan ke akun investor dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).

BofA Merrill Lynch, BNP Paribas, dan Deutsche Bank bertindak sebagai Joint Global Coordinator, sementara BofA Merrill Lynch, BNP Paribas, Deutsche Bank, Citigroup, Credit Suisse, dan UBS bertindak sebagai Joint Bookrunners.

Ketut melanjutkan, penerbitan kali ini adalah kedua kalinya Lipppo Karawaci masuk ke pasar finansial tahun ini dengan sukses yang mencerminkan kepercayaan para investor atas kekuatan dan model bisnis perseroan yang seimbang dan berkelanjutan.

Lippo Karawaci adalah salah satu perusahaan properti terbesar yang tercatat di bursa Indonesia. Bisnis LPKR terdiri dari Residentialatau Townships, Mal Retail, Hospitals, Hotels dan Manajemen Aset.

LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 22,8 triliun atau US$ 1,76 miliar per 30 September 2016. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya