Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebanyak 15 juta turis pada 2017. Jumlah ini naik dari target 12 juta wisman di tahun ini.
Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan, pemerintah berharap mencapai target yang telah ditetapkan 12 juta wisman di tahun ini dan naik menjadi 15 juta di tahun depan.
"Sampai dengan Agustus, target wisman yang‎ datang ke Indonesia sebanyak 7,1 juta orang. Tapi realisasi mencapai 7,3 juta turis," ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Rabu (26/10/2016).
Advertisement
Pemerintah, kata Arief, sudah menyiapkan beberapa strategi untuk menarik kunjungan wisman di tahun depan, antara lain pertama menggenjot pemasaran destinasi wisata Indonesia.
Baca Juga
"Kedua, menyediakan pasar digital seperti Agoda, Traveloka. Akan tetapi, diakui Arief, market place ini dibuat oleh pemerintah sehingga para pemain di sektor pa‎riwisata, misalnya hotel, restoran, dan lainnya bisa masuk ke pasar digital tersebut," jelas Arief.
Strategi ketiga, tambahnya, ‎meningkatkan frekuensi penerbangan langsung dari negara-negara asal wisman ke Indonesia, seperti Tiongkok. Arief menyebut, akses penerbangan ke Indonesia sangat lemah atau jauh dari negara lainnya.
"Akses ke Indonesia sangat lemah. Penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia hanya 38 persen, ke Malaysia mencapai 78 persen, ke Thailand 81 persen, dan ke Singapura 86 persen," ujar Arief.
Mantan Direktur Utama (Dirut) ‎PT Telkom Tbk ini menambahkan, Kemenpar telah melakukan roadshow kepada PT Angkasa Pura (Persero) I dan II, bahkan ke perusahaan maskapai penerbangan untuk menambah jadwal maupun frekuensi penerbangan dari luar negeri ke Indonesia.
"Dengan cara ini diharapkan ada pertumbuhan signifikan penerbangan langsung ‎ke Indonesia, karena nanti dibuka penerbangan langsung dari India ke Indonesia, Chengdu China ke sini, sedangkan untuk domestik dibuka dari Labuan Bajo-Jakarta, dan Jakarta-Banyuwangi. Penerbangan ini belum pernah ada sebelumnya," tandas Arief. (Fik/Gdn)
Â