Trump Ungguli Hillary, Kepala Bappenas Minta Hal Ini ke AS

Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump masih memimpin perolehan suara dari pesaingnya Hillary Clinton.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Nov 2016, 13:12 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 13:12 WIB
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro angkat bicara mengenai hasil sementara raihan suara antara Donald Trump dan Hillary Clinton.
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro angkat bicara mengenai hasil sementara raihan suara antara Donald Trump dan Hillary Clinton.

Liputan6.com, Jakarta Perhitungan suara dalam pemilihan Presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS) masih terus berlangsung. Sementara ini, Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump masih memimpin perolehan suara dari pesaingnya Hillary Clinton. Proses pilpres Negeri Paman Sam ini terus menjadi sorotan publik, termasuk di Indonesia.

Usai menghadiri Forum Konsolidasi Industri Kemaritiman Nasional Transformasi Tol Laut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro angkat bicara mengenai hasil sementara raihan suara antara Trump dan Hillary.

"Masih jauh lah, kita tunggu saja hasil akhirnya nanti," ujarnya di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Namun demikian, Mantan Menteri Keuangan itu mempunyai harapan besar terhadap siapapun Presiden AS yang baru. Terutama bagi hubungan ekonomi antara Indonesia dan AS.

"Harapannya tidak ada perubahan dari hubungan ekonomi AS dan Indonesia. Kita berharap AS tidak jadi proteksionis serta hubungan kita dengan mereka bisa sama atau lebih baik dari sebelumnya," kata Bambang.

Sejauh ini, Donald Trump berhasil memenangkan negara bagian terbesar dalam perolehan suara 29 electoral college dari Florida. Kemenangan ini membuat suami Melania Trump itu bak 'selangkah lagi' menuju Gedung Putih.

Dengan kemenangan itu, ditambah baru saja memikat North Carolina, Trump meraih 232 electoral votes, sementara Hillary Clinton harus gigit jari dengan angka 209, demikian dikutip dari Washington Post.

Itu berarti Hillary harus menang di Michigan dan Pennsylvania. Ia tak punya pilihan lain. Kalau tidak, langkah Trump menuju Gedung Putih semakin dekat.(Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya