Jika Donald Trump Jadi Presiden AS, Apa Untungnya Bagi RI?

Donald Trump sementara unggul atas Hillary Clinton

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Nov 2016, 14:29 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 14:29 WIB
Donald Trump
Capres AS dari Partai Republik, Donald Trump saat debat capres AS ketiga dan terakhir di University of Nevada, Las Vegas, Rabu (19/10). (REUTERS/Mark Ralston/Pool)REUTERS/Mark Ralston/Pool

Liputan6.com, Jakarta Proses penghitungan suara dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini masih berlangsung. Untuk sementara, Donald Trump‎ berhasil mengungguli lawannya Hillary Clinton.

Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan memandang jika Donald Trump benar-benar memimpin Amerika Serikat (AS), memang memberikan perubahan yang cukup signifikan.

Namun begitu, Anton menilai ada sedikit hikmah dan keuntungan yang bisa dimanfaatkan Indonesia jika Trump memimpin AS. Apa itu?

Anton menilai, berbagai kebijakan yang akan dijalankannya seperti yang disampaikan saat debat beberapa waktu lalu masih belum menunjukkan ketidakpastian.

‎"Kalau arahnya misalkan pada perkembangan di sana dan kecenderungan AS lebih lambat mungkin agak menguntungkan bagi Indonesia karena The Fed tidak berani mereka menaikkan suku bunga lebih cepat," kata Anton saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Rabu (9/11/2016).

Dengan tidak dinaikkannya suku bunga oleh The Fed, maka aliran dana investor asing masih mengarah ke negara-negara berkembang seperti salah satunya Indonesia.

Ditambah, Indonesia saat ini memiliki kekuatan yang di atas rata-rata jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya akibat banyaknya deregulasi dan‎ suksesnya program Tax Amnesty.

‎"Fed Rate akan tertahan dulu. Harus jelas dulu programnya seperti apa, sampai dapat itu Fed akan merespon ya. Bisa saja itu fund dari luar negeri itu akan masuk ke negara seperti Indonesia," paparnya. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya