Ada Isu Tarik Dana Masif di Bank, Ini Reaksi Sri Mulyani

Pemerintah meminta masyarakat tidak menyebarkan isu yang dapat mengganggu stabilitas dalam negeri.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Nov 2016, 13:13 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2016, 13:13 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Rencana aksi demo bela Islam pada 25 November mendatang diikuti kemunculan isu penarikan dana di bank secara masif. Pemerintah berharap masyarakat tidak merealisasikan hal tersebut.

"Kita harapkan tidak terjadi ya," ucap Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menganggap isu tersebut merupakan pengalihan dari permasalahan politik ke ekonomi. Pemerintah meminta masyarakat tidak menyebarkan isu yang dapat mengganggu stabilitas dalam negeri.

"Janganlah mengada-ada. Itu namanya sudah mengalihkan langkah-langkah yang sifatnya ekonomi, padahal itu persoalan politik. Itu namanya sudah tidak negarawan," ujar Darmin.

Dia mengaku tidak mengetahui dampaknya terhadap ekonomi Indonesia apabila aksi tersebut benar dilakukan. Sebab, hal itu tergantung juga seberapa masif penarikan dana tersebut.

"Saya tidak tahu dampaknya, tapi jangan lupa itu tergantung seberapa masif. Tapi saya melihat hal-hal itu tidak bagus dilakukan karena tidak ada yang untung sama sekali," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu.

Darmin menuturkan, isu penarikan dana tidak memberikan sentimen negatif bagi ekonomi Indonesia. Sentimen justru datang dari pelaku pasar yang masih menunggu kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump.

"Tidak juga (sentimen negatif), karena ekonomi dunia sedang menunggu Trump mau bikin apa lagi. Sebenarnya orang menganggap Trump pasti realistis, tapi ada juga yang mau dia tegakkan sesuai janji kampanyenya. Orang harus kompromi dengan realistis," ujar dia.
    

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya