ASDP Akan Operasikan Feri Surabaya-NTB pada 1 Desember

Feri jarak jauh merupakan terobosan untuk mengatasi permasalahan angkutan logistik di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Nov 2016, 12:47 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 12:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan mengoperasikan feri jara‎k jauh (long distance) dengan rute Surabaya, Jawa Timur menuju Lembar, Nusa Tenggara Barat (NTB). Rencananya, feri jarak jauh ini akan beroperasi di awal bulan depan. 

Pelaksana tugas Direktur Utama ASDP ‎Faik Fahmi‎ mengatakan, feri jarak jauh merupakan terobosan untuk mengatasi permasalahan angkutan logistik di Indonesia. Dengan adanya feri jarak jauh ini diharapkan bisa menurunkan biaya logistik. 

Dalam tahap awal, ASDP akan meresmikan feri jarak jauh dengan rute Jawa Timur menuju Nusa Tenggara Barat dan juga sebaliknya. "Falam jangka pendek ini atau efektif per 1 Desember kami buka Lembar langsung ke Surabaya," kata Faik, dalam diskusi, di Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Feri jarak jauh akan memberikan banyak manfaat diantaranya menurunkan biaya logistik dan biaya operasional. Alasannya, waktu tempuh truk pengangkut barang jauh berkurang dari 48 jam menjadi 21 jam. "Ini memberikan manfaat truk bisa lebih produktif lagi, ini memberikan kepastian angkutan saat hari raya dan libur," tutur Faik.

Dengan adanya penyeberangan dari Jawa langsung ke NTB mengurangi volume beban jalan karena truk tidak banyak menggunakan jalur darat, selain itu hal tersebut juga dapat mengurangi emisi.

Selain sektor logistik, feri jarak jauh juga mendorong pariwisata, karena wisatawan yang hendak ke NTB dari Surabaya, bisa menggunakan fasilitas transportasi ini.‎ Rencananya untuk tahap awal Ferry jarak jauh ini akan beroperasi dua sampai tiga kali dalam seminggu, ke depan akan meningkat satu hari sekali.

Kapal tersebut merupakan kapal Roll On Roll Off (RORO) pindahan dari rute Merak - Bakauheni, dengan kapasitas di atas 5 ribu Gross Ton (GT). "Saya kira dicarikan solusi semua tidak lewat darat," tutup Faik. (Pew/Gdn)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya