Perusahaan Lokal dan Global Minati Saham Chevron

Pemerintah menegaskan pelepasan kepemilikan saham Chevron juga memiliki syarat, salah satunya tak ganggu kegiatan operasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Nov 2016, 14:25 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 14:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) menyatakan ada lima perusahaan yang berminat saham PT Chevron Geothermal Indonesia (CGI) pada Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Drajat dan Salak.

Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan, Chevron bukan melepas aset. Hal itu lantaran aset kedua WKP itu milik pemerintah.

‎"Chevron yang dijual bukan asetnya.  Yang dijual itu adalah ke pemilihan sahamnya. Setelah chevron dibeli oleh siapapun, namanya tetap CGI. Tidak berubah karena yang dijual sahamnya. bukan aset Chevronnya,"‎ kata Yunus, di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Yunus menuturkan, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah mengajukan penawaran untuk melepas sahamnya. Saat ini sudah ada lima perusahaan baik dalam negeri dan luar negeri yang mengincar saham Chevron antara lain Marubeni, Medco, Pertamina, Star Energy,dan Mitzui

‎"Mereka sudah mengajukan penawaran. Saya kira proses dan evaluasi katanya masih seperti itu lima perusahaaan. Marubeni, Medco, Pertamina, Star Energy,Mitzui," ujar Yunus.

Yunus mengungkapkan, Pemerintah tidak ikut campur dalam proses lelang saham tersebut. Akan tetapi, ada syarat yang ditetapkan yaitu pelepasan saham tidak mengganggu kegiatan operasi, tenaga kerja yang sebelumnya digunakan Chevron tetap digunakan Perusahaan pemenang saham, dan tidak mengubah kontrak jual beli listrik.

‎"Tidak boleh gara-gara belinya kemahalan minta tarifnya lagi. Jadi sama seperti Chevron yang saat ini," tutur Yunus. (Pew/Ahm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya