Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sukses melayani pelayaran perdana lintasan feri jarak jauh Surabaya-Lombok dengan KMP Legundi. Kapal berbobot 5.500 GT tersebut memasuki pelabuhan laut Pelindo III di Lembar Lombok, pada Jumat 2 Desember pada sore hari, atau memenuhi target pelayaran 21 jam.
Plt Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi mengatakan, layanan perdana penyeberangan dari Surabaya - Lombok ini berhasil memenuhi ekspektasi, karena dapat mengantarkan pengguna jasa ke Pulau Lombok dengan waktu tempuh yang relatif lebih cepat dibandingkan via jalur darat yang bisa menempuh 48 jam.
"Dengan waktu tempuh yang lebih cepat ini, pengguna jasa, khususnya supir truk tidak kelelahan, lebih cepat sampai, dan dapat menikmati fasilitas di kapal yang jauh lebih nyaman," tutur Faik, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (3/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Saat pelayaran perdana, tingkat keterisian muatan KMP Legundi cukup baik, khususnya truk pengangkut barang. Tentunya, hal ini sesuai dengan target untuk menurunkan biaya tinggi logistik dan mengurangi beban kepadatan lalu lintas truk di Bali. Adapun kapasitas total muatan KMP Legundi, sekitar 812 orang penumpang, dan 142 truk barang.
Muatan truk barang yang naik ke kapal membawa komoditi yang cukup vital untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, baik di Pulau Jawa maupun Nusa Tenggara Barat. Dari Surabaya, truk barang biasa mengangkut komoditi material bangunan, sembako, dan barang kelontong.
Sebaliknya, dari Lombok, truk barang banyak yang mengangkut muatan hasil bumi seperti jagung dari Sumbawa, padi, kelapa, kopi, tembakau, dan kapas untuk tekstil.
Untuk ke depannya, ASDP Indonesia Ferry akan terus meningkatkan kualitas pelayanan KMP Legundi sehingga pengguna jasa dapat menikmati pelayanan yang diberikan jauh lebih maksimal.
Faik mengaku optimistis jika layanan feri di lintas Surabaya - Lombok akan diminati. "Dari sisi trucking, kami akan manfaatkan peluang dari pertumbuhan angkutan truk yang setiap tahun naik 6-10 persen. Perbandingan saja, truk sedang jika via darat menghabiskan ongkos Rp 7 juta, sementara ongkos dengan kapal feri hanya sekitar Rp 3,9 juta. Jauh lebih terjangkau," pungkas dia. (Yas/Gdn)