JK Ingin Asia Pasifik Punya Standar Formulasi Pengupahan

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mendorong International Labor Organization (ILO) untuk bisa menggagas upaya standarisasi upah minimum.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Des 2016, 17:36 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 17:36 WIB

Liputan6.com, Nusa Dua - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mendorong International Labor Organization (ILO) untuk bisa menggagas upaya standarisasi upah minimum di negara-negara Asia Pasifik.

Dengan adanya standar tersebut, JK mengungkapkan bisa meningkatkan daya saing industri dan pekerja. Tak hanya itu, formula yang seragam itu bisa memberi kepastian pada dunia investasi.

"Oleh karena itu apa yang kita agendakan mulai hari ini harapannya bisa mendapatkan keputusan bersama, antara pengusaha, pemerintah dan pekerja mengenai kesamaan itu, tentu tetap memperhatikan karakterisitik negara masing-masing," kata JK di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Selasa (6/12/2016).

Demi mempercepat peningkatan kualitas tenaga kerja di masing-masing negara, JK juga meminta kepada negara-negara yang lebih maju untuk bisa memberikan pelatihan vokasi kepada negara berkembang.

Saat ini, menurut JK pelatihan tenaga kerja atau pendidikan vokasi menjadi satu cara jitu dalam menignkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal inilah yang coba diterapkan Indonesia.

"Masa yang akan datang buruh yang mendapatkan kerja layak itu akan menjadi instrumen dalam kemajuan ekonomi, ini menjadi jaminan di banyak negara," tegas JK.

Hal ini disambut baik oleh Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri yang dalam hal ini juga sebagai pimpinan sidang dalam Asia Pasific Regional Meeting ke 16. Hanif mencoba akan menindaklanjuti arahan JK dalam forum yang berlangsung mulai hari ini hingga 9 Desember 2016.

"Ini saya rasa ide yang sangat baik dan patut kita apresiasi. Dengan begitu saya rasa tidak akan menimbulkan kesenjangan dalam hal pengupahan, jadi tidak akan menjadi isu bagi para investor," tambahnya. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya