Liputan6.com, Jakarta Kontribusi sektor perumahan terhadap produk domestik bruto (PDB) sekitar 3 persen. Angka ini masih rendah dibanding dengan negara ASEAN lain seperti Malaysia dan Singapura yang mencapai 20 persen.
"Kenyataannya perumahan Indonesia baru memberikan kotribusi PDB hanya 3 persen. Ini paling rendah di ASEAN. Singapura, Malaysia 20 persen," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, di acara Peran Perbankan dalam Mendukung Sektor Properti Sebagai Lokomotif Perekonomian di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Baca Juga
Padahal, dia mengatakan, sektor perumahan memiliki efek domino untuk industri lain. Dia menyebut sektor perumahan berkaitan dengan 136 sektor industri lain.
Advertisement
Dia mengatakan, masih sedikitnya kontribusi sektor perumahan terhadap perekonomian menjadi tantangan perbankan sebagai pemberi layanan pembiayaan. Terlebih, kekurangan rumah (backlog) di Indonesia masih tinggi atau mencapai 13,5 juta rumah.
Sebab itu, dia mengatakan, Bank BTN terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong penyerapan pembiayaan perumahan. Salah satunya dengan menawarkan beberapa jenis produk kredit pemilikan rumah (KPR).
"Misalnya kita melakukan pengembangan produk KPR supaya diserap segala segmen khususnya menengah ke bawah, KPR subsidi, non subsidi, pendapatan tidak tetap, KPR mikro dan sebagainya," ujar dia.
Tak hanya itu, proses KPR pun dibuat mudah salah satunya dengan mekanisme online.
Namun, dia menyadari, pemenuhan akan rumah tidak hanya didorong melalui permintaan. Oleh karenanya, dari sisi ketersediaan rumah juga harus didorong.
Dia mengatakan, Bank BTN telah memiliki layanan housing finance center, di mana layanan tersebut untuk mendorong terwujudnya para pengembang baru. "Kita bisa ciptakan developer pemula tahun ini 500 developer pemula," kata dia.
Dia mengatakan, pengembang tersebut akan terus diperbanyak jumlahnya.
"Kemudian kita harapkan target tahun depan 1.000 developer yang kita harapakan. Kita sudah cetak 330 jadi mungkin tidak tercapai sedikit tapi Januari 500 orang yang kita harapkan,"tandas dia.