Tingkat Keamanan Uang Rupiah Baru Termasuk Tertinggi di Dunia

Rupiah menjadi salah satu mata uang yang memiliki tingkat keamanan tertinggi di dunia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Des 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2016, 20:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia melalui uang emisi baru 2016 yang akan dikeluarkan akan meningkatkan tingkat kemanannya. Dengan peningkatan kemanan itu, rupiah menjadi salah satu mata uang yang memiliki tingkat keamanan tertinggi di dunia.

"Rupiah itu memiliki sistem pengamanan tiga level, dengan begitu bisa jadi mata uang yang pengamanannya sangat kompleks dibanding mata uang negara lain," kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang BI Suhaedi‎ kepada Liputan6.com, Jumat (16/12/2016).

Suhaedi mengungkapkan level pengamanan uang yang diterapkan Bank Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan yang biasa diterapkan diberbagai negara. Hanya saja, tidak semua negara menerapkan semua level yang ‎ada.

Dijelaskan Suhaedi, kategori sistem pengamanan uang suatu negara terdiri dari 3 level yaitu, Level 1 (terbuka/covered), unsur pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan alat (3D).

Kedua, Level 2 (semi tertutup/semi covered), unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet (UV).

Sedangkan Ketiga, Level 3 (tertutup/covered), unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi dengan menggunakan mesin sortasi yang dimiliki oleh Bank Sentral atau peralatan laboratorium/forensik.

Mengenai perbedaan sistem pengamanan rupiah lama dengan rupiah baru yang akan dikeluarkan, Suhaedi menjelaskan uang baru tersebut akan dilengkapi dengan unsur pengamanan yang lebih kuat untuk menanggulangi peredaran uang palsu.

"Antara lain melalui penguatan unsur pengaman antara lain dilakukan melalui colour shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso,” tambah Suhaedi.

Ditambahkannya, d‎ari sisi colour shifting, apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, akan terjadi perubahan warna secara kontras. Dari sisi rainbow feature, apabila dilihat dari sudut pandang tertentu akan muncul gambat tersembunyi multi warna berupa angka nominal

Dari sisi latent image, apabila dilihat dari sudut tertentu akan muncul gambar tersembunyi berupa teks BI pada bagian depan dan angka nominal pada bagian belakang. Dari sisi ultra violet feature (level 2), dilakukan penguatan desain UV feature yanh memendar menjadi dua warna di bawah sinar UV. Dari sisi rectoverso, apabila diterawang akan terbentuk gambar saling isi berupa logo BI.

Tak hanya itu, desain uang tahun emisi (TE) 2016 dilakukan dengan penyempurnaan fitur kode tuna netra (blind code) dengan melakukan perubahan desain pada bentuk kode tuna netra berupa efek rabaan (tactile effect) untuk membantu membedakan antar pecahan dengan lebih mudah.

“Pada saat kita mendesain uang baru ini, kita bertemu dengan lebih dari 10 orang. Kemudian kita uji cobakan. Mereka Alhamdulillah bisa dengan cepat membedakan,” tambah Suhaedi.

Menurut Suhaedi, fitur ini mempermudah identifikasi dan meningkatkan aksesibilitas uang rupiah bagi penyandang tuna netra. Sesuai dengan amanat UU Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas.

Perubahan lain pada uang rupiah Tahun Emisi 2016, antara lain penyesuaian penggunaan gambar pahlawan sesuai Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai Gambar Utama pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.‎ (Yas/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya