Pertamina Masih Hitung Efek Harga BBM Subsidi Tak Naik Awal 2017

Pemerintah memutuskan tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 Januari 2017.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Des 2016, 12:43 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 12:43 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 Januari 2017. Keputusan ini berpotensi menimbulkan kerugian bagi Pertamina.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang menolak anggapan keputusan pemerintah ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan pelat merah tersebut. Meski saat ini harga acuan minyak dunia naik dalam pekan terakhir.

Bambang menuturkan, potensi kerugian tidak dapat ditentukan saat ini. Sebab perhitungannya harus dilakukan secara kumulatif per tahun.

"Kalau kerugian itu perhitungan kumulatif per tahun, tidak bisa dilihat dalam bulanan ini," ujar dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Dia mencontohkan, harga BBM bersubsidi j‎uga tidak dinaikkan pada Oktober 2016 lalu . Pertamina tidak mengalami kerugian karena masih ada laba yang bisa dimanfaatkan.

‎"Oktober kemarin tidak naik karena masih laba. Ini juga begitu, tidak bisa dilihat bulanan‎," kata dia.

Bambang mengatakan, meski muncul anggapan adanya potensi kerugian pada awal ‎tahun depan karena tren kenaikan harga acuan minyak dunia, namun dia berharap harga minyak dunia bisa kembali turun sehingga Pertamina bisa kembali untung.

"Nanti di 2017 awalnya mungkin rugi, tapi kalau crude turun ya untung lagi. Nanti kita lihat hitung-hitungannya di akhir tahun," ujar dia.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya