Kereta Pakai Gas Alam Cair, RI Jadi yang Pertama di ASEAN

PT Pertamina dan PT Kereta Api Indonesia KAI melakukan uji coba penggunaan gas Alam Cair pada kereta

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Des 2016, 15:59 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 15:59 WIB
Uji coba penggunaan LNG untuk kereta pembangkit, di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/12/2016).
Uji coba penggunaan LNG untuk kereta pembangkit, di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/12/2016).

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) KAI melakukan uji coba penggunaan gas Alam Cair (Liqufied Natural Gas /LNG) pada kereta. Ini merupakan pertama kali dilakukan di Asia Tenggara (ASEAN).

‎Corporate Deputy Director Of Technical Engineering and Rolling Stock Assets PT KAI Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, kerja sama uji coba penggunaan LNG pada kereta ini akan dilakukan bertahap. Satu unit kereta pada Desember, Januari dan Februari.

"Ini tahapan harus kita lalui, ini inovasi baru, dari uji coba satu genset satu bulan berikutnya Januari dievaluasi, Februari tambah satu genset," kata Dwiyana, dalam peluncuran ujicoba penggunaan LNG ‎pada kereta, di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/12/2016).

Menurut Dwiyana, hasil uji coba ‎akan dievaluasi, kemudian ada kemungkinan LNG tidak hanya digunakan pada pembangkit kelistrikan di kereta saja, tetapi juga pada mesin pendorong lokomotif. Jika ini terjadi, maka Indonesia negara pertama di ASEAN yang menggunakan LNG sebagai bahan bakar kereta.

"Saya yakin kalau bisa diluncurkan komersial bisa NKRI banget, ini uji coba konversi LNG pertama di Asia Tenggara," ucap Dwiyana

Dwiyana megungkapkan, ada tiga aspek yang diujicoba yaitu aspek teknis pada alat pengubah konsumsi bahan bakar, ‎aspek keamanan dan keekonomian. Saat ini yang sedang dievaluasi PT KAI adalah aspek keekonomian, jika memenuhi aspek tersebut maka LNG akan digunakan secara komersial.

"Tiga aspek teknis sudah masuk, konverter kit LNG sudah masuk, aspek safety sudah oke, tinggal aspek keekonomiannya kalau sudah hasil baik kita tidak menutup kemungkinan tambah genset lain, ke depan kita pakai LNG," tutup Dwiyana.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya