Menhub Minta KCIC Evaluasi Trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menteri Perhubungan Budi Karya mengingatkan manajemen KCIC untuk evaluasi trase kereta cepat Jakarta-Bandung agar terhindar dari risiko.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Des 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 15:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya
Menhub, Budi Karya Sumadi (kanan) menyimak pertanyaan terkait kesiapan angkutan jelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Jakarta, Selasa (6/12). Diprediksi arus libur panjang terjadi dua hari jelang natal dan tahun baru. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta manajemen PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk mengevaluasi kembali trase kereta cepat Jakarta-Bandung karena berdekatan dengan Jembatan Cisomang. Jembatan ini diketahui mengalami pergeseran tanah sejauh 57 meter.

"Kajian atau evaluasi dilakukan sebagai suatu proses atau check and balance setiap saat. Hal ini dilakukan supaya tidak ada risiko di belakang, jadi bukan hanya ada kejadian ini (Jembatan Cisomang) saja," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di Yogyakarta, Rabu (28/12/2016).

Saat ditanyakan mengenai jarak antara trase kereta cepat dengan Jembatan Cisomang, Budi Karya mengaku tidak tahu persis. "Saya tidak tahu persis jaraknya berapa, tapi informasinya dekat. Jadi pasti civil engineering akan membuat justifikasi dengan parameter yang terjadi di sekitarnya," tutur dia.

Meski dipastikan tidak akan memanggil pihak KCIC untuk berdiskusi soal trase kereta cepat yang berdekatan dengan Jembatan Cisomang, akan tetapi Budi Karya meminta perusahaan dapat mengevaluasi trase ini setiap saat.

"Proyek sebesar itu setiap saat harus dievaluasi karena uangnya tidak sedikit. Kalau sudah menyangkut triliunan rupiah, pasti ada tim review. Jadi saya tidak akan memanggil pihak KCIC, saya serahkan kepada mereka karena sebagai profesional pasti mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan," tutur Budi Karya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya