Pembangunan Terminal Pulo Gebang Telan Biaya Rp 450 Miliar

Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang Jakarta telah beroperasi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Des 2016, 20:04 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 20:04 WIB
terminal terpadu Pulo Gebang
Penampakan dari luar terminal terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (27/12). Terminal ini disebut-sebut sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara, dan akan dijadikan basis utama bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang Jakarta telah beroperasi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja meresmikan awal (soft launching) terminal yang dianggap terbesar di Asia Tenggara tersebut. Lantas, berapa besar dana yang digunakan untuk membangun terminal ini?

Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono mengatakan, terminal tersebut mulai dibangun pada Desember 2010. Adapun dana yang digelontorkan sebesar Rp 450 miliar.

"Pembangun terminal bus terpadu dibiayai APBD secara tahun jamak atau multiyears sejak tahun 2009 diawali pembebasan tanah," kata dia di acara soft lauching di Terminal Pulo Gebang Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Dia menerangkan, terminal ini menempati lahan sekitar 12,5 hektar. Kemudian, terminal ini dibangun dengan melibatkan tiga perusahaan yakni PT Jaya Konstruksi, PT Wijaya Karya, dan PT Perentjana Djaja.

"Lahan dibebaskan seluas 12,5 hektar mengacu konsep modern dan multilevel," kata dia.

Lebih dari itu, terminal ini terdiri dari 4 gedung utama. Antara lain, gedung untuk awak bus, gedung terminal keberangkatan, gedung terminal kedatangan, dan angkutan kota serta TransJakarta.

Dia bilang, adanya terminal sebagai wujud nyata pemerintah DKI Jakarta menyediakan transportasi yang layak bagi masyarakat.

"Semakin dapat meningkat rasa aman nyaman bagi pengusaha bus dan penumpang," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya