9 Tantangan Ekonomi Indonesia di 2017

Dari sisi internal, ekonomi Indonesia setidaknya akan dihadapkan pada lima tantangan.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Des 2016, 14:44 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 14:44 WIB
Ekonomi Indonesia
Dari sisi internal, ekonomi Indonesia setidaknya akan dihadapkan pada lima tantangan.

Liputan6.com, Jakarta 0 Ekonomi Indonesia di 2017 masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan, baik dari sisi internal maupun eksternal. Hal ini akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di tahun depan.

Pengamat Ekonomi Prasetijono Widjojo mengatakan‎, dari sisi internal, setidaknya Indonesia akan dihadapkan pada lima tantangan. Pertama, tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Di 2016, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 28 juta orang atau 10,86 persen dari jumlah penduduk.

"Terjadi penurunan, namun penurunannya melambat, dan jumlahnya masih tinggi," ujar dia dalam acara Refleksi dan Pernyataan Akhir Tahun Alumni GMNI‎ di Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Tantangan ekonomi Indonesia kedua, kerentanan di mana penduduk Indonesia yang hidup di atas gari‎s kemiskinan masih rentan terhadap goncngan ekonomi. Ketiga, kesenjangan ditandai dengan tingkat rasio gini yang masih cukup tinggi yaitu di angka 0,39.

"Meski pun sudah sedikit menurun, tapi pertumbuhan yang condong ‎lebih memberikan manfaat kepada kelompok menengah ke atas," kata dia.

Keempat, tingkat pengangguran terbuka yang cukup tinggi yaitu sebesar 5,5 persen. Dan kelima, kondisi fiskal yang masih dihadapkan pada persoalan belum optimalnya penerimaan negara ‎dan belanja yang masih harus dipertajam.

"Defisit anggaran harus dijaga dan keseimbangan primer masih harus diperbaiki," ungkap dia.

Sementara dari sisi eksternal, ekonomi Indonesia setidaknya akan dihadapkan dengan empat tantangan. Pertama adalah perlambatan ekonomi global. Kedua adalah masih berlanjutnya ketidakpastian di Eropa pasca Brexit.

Ketiga adalah perubahan politik di Amerika Serikat setelah terpilihnya Donald Trump yang diyakini akan berdampak luas. Terakhir atau keempat adalah mengenai harga komoditas. "Harga komoditas‎ yang masih belum pulih sepenuhnya," tandas dia. (Dny/Gdn)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya