Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mengklaim perolehan laba perseroan pada tahun ini lebih besar dari BUMN migas milik Malaysia Petronas. Hal tersebut dikatakan seiring langkah Pertamina melakukan efisiensi.
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, ‎nilai efisiensi yang bisa diraih Pertamina meningkat signifikan. Jika pada 2015 hanya US$ 800 juta, kini naik mencapai US$ 2,8 miliar sampai November 2016.
"Dalam dua tahun fokus dan bisa meningkatkan efisiensi. Tahun lalu US$ 800 juta, 2016 sampai November US$ 2,8 miliar," kata Dwi saat menghadiri nota kesepahaman kerjasama dengan NU‎, di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dia melanjutkan, dampak dari langkah efisiensi itu mampu mendongkrak laba Pertamina yang di akhir tahun diperkirakan mencapai di atas Rp 40 triliun. Perolehan laba tersebut diklaim jauh lebih tinggi dari Petronas untuk pertamakalinya.
‎"Di situ (efisiensi) bikin laba Pertamina bagus tembus di atas Rp 40 triliun tahun 2016. Tahun ini dari sisi laba Pertamina kalahkan petronas," dia menegaskan.
‎Menurut Dwi, agar posisi Pertamina yang bisa mengungguli Petronas tetap stabil, harus ada peningkatan aset. Saat ini aset Pertamina hanya 1/3 dari Petronas. Sebab itu perserian harus melakukan penambahan aset.
Dalam 10 tahun kedepan Pertamina menargetkan nilai investasi Rp 1.000 triliun. Harapannya, ini bisa menambah aset naik dua kali lipat dari sekarang.
‎"Nah untuk meningkatkan investasi jangka panjang, maka investasi tadi itu maka 10 tahun ke depan paling tidak Rp 1.000 triliun itu bisa membuat aset Pertamina dua kali lipat dari sekarang. Maka harus ada bentuk terobosan lain untuk kita bisa kalahkan Petronas," tutup Dwi.(Pew/Nrm)