Harga Cabai Rp 150 Ribu/Kg, Warga Palangkaraya Kurangi Pembelian

Kenaikan harga cabai membuat para pedang rugi karena pembeli mulai mengurangi pembelian cabai.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jan 2017, 18:42 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 18:42 WIB

Liputan6.com, Palangkaraya - Masyarakat di Palangkaraya Kalimantan Tengah ikut merasakan mahalnya harga cabai. Di wilayah ini, harga cabai mencapai Rp 150 ribu per kilogram (kg), naik dari sebelumnya di posisi Rp 80 ribu per kg.

Pedagang mengatakan kenaikan harga ini sudah terjadi di tingkat distributor. Kenaikan harga membuat para pedang rugi karena pembeli mulai mengurangi pembelian cabai.

Aminah, (40), pedagang di Pasar Kahayan Palangkaraya, mengaku kesulitan menjual cabai dalam jumlah banyak. Sebab pembeli mulai mengurangi belanja karena mahalnya harga cabai.

Dia mengaku bila sebelumnya bisa menjual 2-3 kg cabai per hari, saat ini sangat sulit menghabiskan 1 kg cabai per hari. "Kenaikan harga ini baru terjadi kemarin (4/1) namun dampaknya sudah kami rasakan," dia menjelaskan.

Sebelumnya, dia menuturkan, harga cabai berada di posisi Rp 80 ribu per kg. Kini, modal pembelian sudah mencapai Rp 120 ribu. Itu sebabnya pedagang terpaksa menjual cabai ke pembeli Rp 150 ribu per kg.

Hal yang sama dikatakan Nelia (35) yang mengaku saat ini mereka tak berani untuk menyimpan pasokan cabai dalam jumlah besar karena pembelia yang berkurang.

"Para pembeli paling beli Rp 3.000 hingga Rp 5.000 saja. Jadi gimana kami harus menjual dalam jumlah banyak,"katanya.

Para pemasok menurut Nelia, berdalih kenaikan harga cabai akibat banyaknya petani cabai yang merugi karena tanaman mereka rusak diterjang banjir.

Ningsih (30) seoarang ibu rumah tangga di Komplek Bukit Raya mengaku terpaksa mengurangi pengeluaran pembelian lombok atau nama lain cabai karena harganya yang selangit itu.

"Saya sekarang paling beli Rp 5.000 saja, itupun jumlah lomboknya bisa dihitung jari sekitar 20 biji saja,"ujarnya. (Rajana K/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya