Peruri: Rectoverso di Rupiah Sudah Ada Sekitar Tahun 2000

Tampilan rectoverso dalam rupiah didiskusikan dengan Bank Indonesia. BI menjadi pihak yang berwenang untuk menyetujui tampilan rectoverso.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Jan 2017, 20:32 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 20:32 WIB
20170118-Ultraviolet-Rupiah-Baru-FF
Petugas menunjukan uang kertas rupiah yang disinari lampu ultraviolet saat peruri media visit di Perusahaan Umum Percetakan Uang Indonesia (Peruri), Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Rectoverso atau gambar saling isi bukan hal baru di uang rupiah. Rectoverso yang sempat dikaitkan dengan gambar palu arit ini sudah termuat di uang rupiah sejak sekitar tahun 2000.

Direktur Utama Perum Peruri Prasetio mengatakan, rectoverso berperan sebagai pengaman uang. Adanya rectoverso membuat uang menjadi sulit dipalsukan.

"Rectoverso (tahun) 2001, 2014, pokonya security," kata dia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/1/2017).

Dia mengatakan, untuk tampilan rectoverso sendiri didiskusikan dengan Bank Indonesia (BI). BI menjadi pihak yang berwenang untuk menyetujui tampilan rectoverso.

"Ya itu kan pasti proses diskusi dan BI kita nggak bisa sewenang-wenang itu . harus disclose, approval, disetujui BI," ujar dia.

Rectoverso sendiri menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Lantaran, logo BI yang menjadi rectoverso dituding mirip dengan lambang palu arit.

Terkait ini, Prasetio mengatakan, BI menjadi pihak yang berwenang menjelaskan hal tersebut. Tapi, rectoverso sejatinya berfungsi sebagai pengaman.

"Rectoverso saya kan sampaikan sebagai pencetak uang yang menyandang obvitnas, itu rectoverso semata-mata untuk kepentingan security," tukas dia.(Amd/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya