Proyek Pembangkit Diminta Selaras dengan Potensi Energi di Daerah

Masyarakat harus segera mendapatkan pasokan listrik agar dapat mendorong pertumbuhan di daerah pinggiran.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Jan 2017, 13:46 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 13:46 WIB
20160413- Tarif Listrik untuk Rumah Tangga akan Naik-Jakarta- Angga Yuniar
Warga mengecek meteran listrik di rusun tempat tinggalnya, Jakarta, Rabu (13/4). Tarif listrik untuk golongan rumah tangga (R1) 900VA akan naik sebesar 140% mulai 1 Juli 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 2.500 desa yang mayoritas terletak di Indonesia Timur hingga kini belum bisa menikmati listrik. Sebab itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan warga pada desa tersebut segera mendapatkan pasokan listrik.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan masyarakat harus segera mendapatkan pasokan listrik agar dapat mendorong pertumbuhan di daerah pinggiran.

‎"Kalau di bidang kelistrikan diharapkan secepat mungkin semua warga negara menikmati akses listrik," kata Jonan dalam acara Indonesia Energy Roadmap 2017-2025 di Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Dia mengungkapkan, selain mendapatkan pasokan listrik dengan cepat, harga listrik yang dihasilkan pembangkit juga harus terjangkau.

Dia pun mengapresiasi PT PLN (Persero) yang telah berusaha efisien, untuk menurunkan harga listirk.

"Kedua harganya terjangkau, saya terima kasih PLN sudah memiliki semangat untuk selalu berusaha biayanya semakin lama makin efisien," tutur Jonan.

Menurut dia, agar kegiatan produksi listrik lebih efisien maka pembangunan pembangkit harus disesuaikan dengan potensi energi di masin‎g-masing wilayah, dengan begitu akan menekan biaya bahan bakar pembangkit.

"Ini penting sekali, karena negara kita geografisnya kepulauan tidak semua energi dasar efisien digunakan semua lokasi. Contoh Sumatera Selatan PLTU mulut tambang, kalau energi surya energi angin kalau bisa kompetensi dengan PLTU mulut tambang," tutup dia.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya