BI: Hati-hati dengan Kenaikan Harga BBM di 2017

Semula Bank Indonesia memperkirakan harga minyak dunia berada di kisaran US$ 45 per barel.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Jan 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 15:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan akan ada tren kenaikan harga minyak dunia di 2017. Dengan adanya kenaikan itu, diperkirakan akan mempengaruhi harga BBM di dalam negeri.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, kenaikan harga minyak dunia ini harus menjadi sebuah kewaspadaan tersendiri bagi pemerintah dan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID).

"Makanya kita mencoba koordinasikan kenaikan harga BBM itu bakal dilakukan kapan, itu penting, karena kedua, kalau harga BBM naik itu yang akan merespon itu adalah harga angkutan umum, mulai dalam kota, luar kota, hingga tarif taksi," kata Agus di Gedung Bank Indonesia, Rabu (25/1/2017).

Agus juga memaparkan, Semula Bank Indonesia memperkirakan harga minyak dunia berada di kisaran US$ 45 per barel. Namun kemudian, Agus mengaku prediksi itu direvisi menjadi US$ 47 per barel.

Mantan Menteri Keuangan itu pun mengusulkan kepada pemerintah jika ingin menaikkan harga BBM harus mempertimbangkan waktu yang tepat.

‎"Kalau misal lagi panen, inflasi rendah, itu timing yang baik. Nah kita juga mesti lihat harga minyak dunia, nah hal ini yang kita lakukan supaya tetap terjaga," tegas Agus.

Dengan berbagai kemungkinan tekanan yang ada tersebut, Agus memperkirakan inflasi di 2017 akan berada di atas 4 persen.

Untuk mengimbangi berbagai tekanan inflasi itu, Bank Indonesia telah sepakat dengan pemerintah untuk mencoba menekan harga-harga bahan pangan. Jika harga pangan bisa ditekan di kisaran 4-5 persen, maka inflasi yang tahun ini ditargetkan 3-5 persen dapat tercapai. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya