Debat Cagub DKI Kecewakan Pengusaha

Debat yang mengusung tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan penataan kota tidak mengakomodasi kepentingan pengusaha.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Jan 2017, 09:45 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 09:45 WIB
20170127- Keakraban Paslon Pilgub DKI Usai Debat Putaran Kedua-Faizal Fanani
Para paslon berkumpul untuk berpose bersama usai Debat Pilgub DKI 2017 putaran kedua, Jakarta, Jumat (27/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Debat calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) yang digelar Jumat pekan lalu, membuat pengusaha kecewa. Pasalnya, debat yang mengusung tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan penataan kota tidak mengakomodasi kepentingan pengusaha.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mulanya berharap kepentingan dunia usaha dapat dibahas dalam debat. Lantaran, tema tersebut dianggap relevan dengan tantangan yang dihadapi pengusaha saat ini.

Namun, Sarman tak menjumpai strategi pasangan calon (paslon) dalam upaya meningkatkan perekonomian di Jakarta kaitannya dengan tema. Debat lebih cenderung menonjolkan isu sosial politik daripada pembangunan ekonomi Jakarta.

"Jadi seharusnya fundamental tantangan dan permasalahan ekonomi Jakarta ini yang harus perlu digali dan dipertajam dalam debat," kata dia, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Masalah pelayanan publik, reformasi birokrasi dan penataan kota masih jauh dari seperti yang diharapkan pelaku usaha. "Tadinya kami berharap ada pembahasan tantang Perda Nomor 1 tahun 2014 tentang rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi karena batas waktu penyesuaian zonasi usaha tanggal 18 Februari 2017," jelas dia.

Kemudian, debat itu tak menyentuh peningkatan pelayanan terpadu satu pintu. Debat justru mengulang bahasan seperti di bagian pertama.

"Menyangkut pelayanan publik juga tidak menyentuh peningkatan pelayanan terpadu satu pintu. Malah larinya ke infrastruktur jalan dan banjir yang pada debat tahap pertama sudah dibahas," jelas dia.

Dengan kondisi ini, dia mengatakan akan mengundang paslon untuk mempertajam visi misi pembangunan ekonomi Jakarta. Menurut dia, ada 1,2 juta pelaku usaha di Jakarta menunggu pokok pikiran paslon.

"Karena aspirasi kami tidak terakomodasi Kadin DKI Jakarta berencana mengundang ketiga paslon untuk mengadakan penajaman visi dan misi di bidang pembangunan ekonomi Jakarta yang direncanakan tanggal 3 Februari 2017," tandas dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya