Kenali Beda Transaksi Bayar Tunai, Kartu Debit dan Kartu Kredit

Pintar dalam memilih cara pembayaran dapat membantu Anda menghemat pengeluaran.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 02 Feb 2017, 08:01 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2017, 08:01 WIB
Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Berkat kecanggihan teknologi, transaksi tidak lagi hanya berkutat pada penggunaan uang tunai, Anda sudah dapat membayar dengan cara menggesek kartu, debit maupun kredit.

Sebagai pelaku transaksi yang bijak, Anda harus membandingkan kerugian dan kelebihan menggunakan masing-masing cara pembayaran transaksi (uang tunai, kartu debit atau kartu kredit).

Pintar dalam memilih cara pembayaran dapat membantu Anda menghemat pengeluaran. Berikut adalah kelebihan dan kerugian dari masing-masing cara pembayaran seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Pembayaran dengan uang tunai

Uang tunai terdiri dari uang kertas dan uang logam, uang kertas yang beredar di Indonesia adalah Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000, sedangkan uang logam yang beredar adalah Rp 50, Rp 100, Rp 200, Rp 500, Rp 1.000.

Transaksi menggunakan uang tunai sudah digunakan sebagai alat transaksi sejak lama. Uang tunai pun diterima di seluruh merchant, baik pedagang kecil maupun besar.

Kekurangan dari menggunakan uang tunai sebagai alat transaksi adalah kurang praktis. Bayangkan jika Anda belanja dalam nominal besar, contohnya Rp 10 juta, dan Anda harus membawa pecahan uang tersebut dari rumah ke pusat perbelanjaan.

Selain kurang praktis, keamanan pun dapat menjadi masalah. Penjual yang menerima uang pun akan mengalami kesulitan untuk menghitung uang tersebut. Semakin besar nominal uangnya, semakin tidak praktis penggunaan uang tunai.

Kelebihan dari menggunakan uang tunai adalah tidak perlu berutang seperti pada kartu kredit. Selain itu, Anda pun dapat menekan hasrat belanja sehingga dapat lebih hemat. Namun selain uang tunai, ada cara transaksi lain yang juga diterima di pasar jual beli, yaitu kartu ATM atau kartu debit.

2. Pembayaran dengan kartu debit

Berkat kecanggihan teknologi, kartu ATM yang biasanya digunakan untuk menarik uang atau memindahkan dana (transfer) melalui mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri), sudah dapat digunakan untuk membayar pengeluaran Anda.

Membawa kartu debit ke mana-mana berarti membawa seluruh tabungan Anda, ini berarti Anda mempunyai dana sebesar tabungan untuk dibelanjakan. Mesin EDC (Electronic Data Capture) adalah mesin yang digunakan untuk pembayaran menggunakan kartu debit.

Penjual akan memasukkan jumlah nominal sesuai dengan pembelanjaan, kemudian menggesek kartu anda pada mesin EDC, anda akan memberikan konfirmasi dengan PIN dan transaksi akan dinyatakan lunas.

Penggunaan kartu debit untuk pembayaran memang tergolong sangat praktis, Anda tidak perlu membayar cicilan angsuran setiap bulan, serta tidak perlu berutang.

Adapun kerugian dalam menggunakan kartu debit adalah Anda tidak dapat melakukan transaksi melebihi saldo tabungan, sehingga jika ada kebutuhan mendadak yang memakan biaya besar, Anda akan merasa kesulitan.

Tetapi hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kartu kredit, namun tetap saja masing-masing cara pembayaran akan memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Kartu Kredit

3. Pembayaran dengan kartu kredit

Kartu kredit merupakan salah satu cara pembayaran yang sangat mudah, dan dapat digunakan untuk transaksi secara online maupun transaksi di luar negeri. Kartu kredit sering diikuti dengan promo potongan harga, cashback (pengembalian uang tunai), dan cicilan 0 persen.

Selain keuntungan tersebut, menggunakan kartu kredit juga memberikan Anda keleluasaan untuk membelanjakan uang melebihi saldo tabungan karena sistem penggunaan kartu kredit adalah dengan berutang dahulu pada bank.

Dari seluruh kelebihan tersebut, ada beberapa kerugian yang harus diterima jika ingin menggunakan kartu kredit, contohnya, Anda harus membayar tagihan kartu kredit sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan dan ketelatan pembayaran akan dikenakan bunga dan semakin lama anda berutang, semakin berat bunga yang harus dilunasi.

Selain itu, dari segi keamanan, kartu kredit mudah dipakai orang lain dan dipalsukan atau diretas data-data pribadinya.

4. Gunakan alat transaksi sesuai dengan kebutuhan

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan pemakaian masing-masing alat transaksi, Anda harusnya sudah lebih paham, kapan dan seharusnya anda memakai pembayaran tersebut.

Wajarnya, jika melakukan transaksi kecil, gunakan uang tunai, untuk transaksi yang bernominal lebih besar, maka gunakanlah kartu debit. Jika ada keperluan mendadak, maka gunakanlah kartu kredit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya