ADB Tawarkan Pinjaman US$ 2 Miliar untuk Indonesia

Presiden Asian Development Bank (ADB), Takehiko Nakao bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara hari ini.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Feb 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2017, 14:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Presiden Asian Development Bank (ADB), Takehiko Nakao bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara hari ini. Pada kesempatan tersebut, Nakao menyampaikan komitmen untuk mengalokasikan pinjaman bagi pemerintah Indonesia sekitar US$ 2 miliar.

Dalam diskusi dengan Presiden Widodo, Nakao memuji pemerintah atas kebijakan yang telah diambil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dirinya juga menegaskan kembali dukungan ADB bagi upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

"Saya sangat terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan, yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar dan lebih banyak rakyat Indonesia memperoleh manfaat dari peningkatan ekonomi," ujar dia di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Selain itu, Nakao juga kembali komitmen untuk mengalokasikan pinjaman untuk pemerintah Indonesia sekitar US$ 2 miliar per tahun dalam jangka menengah.

Sebagai salah satu negara pendiri Asian Development Bank (ADB) pada 1966, Indonesia telah menerima US$ 31,8 miliar dalam bentuk pinjaman negara maupun nonnegara, serta US$ 3,2 juta dalam bentuk bantuan teknis dan hibah.

Dukungan ADB difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam, pendidikan, energi, keuangan. transportasi, dan pasokan air serta layanan perkotaan lain.

Tahun lalu, ADB memberikan dukungan senilai US$ 1,75 miliar, termasuk US$ 17 juta dalam bentuk hibah) kepada Indonesia. Dari jumlah tersebut, US$ 1,26 miliar di antaranya diperuntukkan bagi pemerintah.

Sedangkan untuk sektor swasta ADB mengucurkan sejumlah US$ 475 juta terdiri atas pinjaman dan investasi ekuitas di sejumlah proyek panas bumi dan gas guna mendukung opsi bahan bakar rendah karbon bagi Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya