Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno resmi memberhentikan Dwi Soetjipto dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan Ahmad Bambang dari posisi Wakil Direktur Utama Pertamina. Rini mengaku sedih dengan keputusan tersebut.
"Saya sedih. Saya mengetahui keduanya dan saya salah satu yang mendukung pemilihannya Pak Tjip," kata Rini di Kementerian BUMN, Jumat (3/2/2017).
Hal yang membuat Rini semakin berat, dirinya mengaku berjuang keras untuk mengangkat Dwi Soetjipto yang notabene tidak memiliki banyak pengalaman di industri migas, untuk kemudian akhirnya bisa membawa kinerja Pertam‎ina lebih baik, itu tidak mudah.
Advertisement
Semakin baiknya kinerja Pertamina itulah yang kemudian Dewan Komisaris mengusulkan untuk menambah posisi direksi di Pertamina. Hal itu dinilai perlu karena tanggung jawab dan proyek-proyek Pertamina bertambah.
Baca Juga
Namun setelah ditunjuk Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Utama, Rini melihat adanya dualisme kepemimpinan di Pertamina. Rencana awal untuk mensinkronkan aspek hulu dan hilir dengan adanya Wadirut, tidak berjalan sesuai rencana.
"Saya meyakini semua berhasil karena team work. Kalau team wrok tidak berjalan ya khawatirlah. Akhirnya yang sudah berhasil di 2016 bisa tidak berhasil di 2017. Padahal 2017 ini proyek mulai jalan, di lapangan bergerak tahun ini, sehingga tahun ini sangat penting," tutup Rini.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan, keputusan pemberhentian Dwi dan Ahmad adalah salah satu bentuk penyegaran di level pimpinan dan direksi Pertamina. Tanri berharap, dengan struktur direksi ini, kinerja Pertamina akan lebih efektif.
"Maka dari itu kami di dewan komisaris mengusulkan penyegaran di level pimpinan ini dipelajari kembali," tutur Tanri di Kantor Kementerian BUMN.
Tanri mengatakan, dewan direksi dan komisaris mendiskusikan hal ini selama kurang lebih satu bulan. Akhirnya diputuskan struktur organisasi yang baru.
"Kami punya waktu 30 hari memberikan saran ke pemegang saham yang pada akhirnya memutuskan penguatan struktur organisasi Pertamina ke depan yang menantang," tuturnya.
Dia berharap, Pertamina akan menjadi perusahaan kelas dunia. "Kami harapkan nanti dewan direksi dan dewan komisaris bisa kerja sama untuk bisa melaksanakan tugas tentang jawab yang dicanangkan. Pertamina harus menjadikan world class perusahaan energi." tutup dia. (Yas/Gdn)