5 Kesalahan Terbesar dalam Keuangan Keluarga

Meskipun keuangan keluarga mempunyai peranan yang penting, namun sayangnya masih banyak yang belum dapat melakukan pengelolaan dengan baik.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Feb 2017, 12:01 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2017, 12:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Keuangan keluarga merupakan elemen penting dalam kehidupan keluarga yang sejahtera dan harmonis. Pengaturan keuangan dalam keluarga bukan hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi juga untuk dapat mewujudkan kehidupan keluarga yang berkecukupan dan harmonis secara emosional.

Meskipun keuangan keluarga mempunyai peranan yang penting, namun sayangnya masih banyak yang belum dapat melakukan pengelolaan dengan baik. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan dalam mengatur keuangan keluarga.

Untuk dapat menghindari kesalahan tersebut, maka simak pembahasannya berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Tidak membuat susunan anggaran

Anda mungkin merasa bahwa membuat susunan anggaran pemasukan dan pengeluaran tidak begitu penting dan meyakini bahwa pengaturan keuangan dilakukan cukup secara spontan saja. Padahal, penyusunan anggaran merupakan bentuk perencanaan ke depannya.

Dengan memiliki perencanaan anggaran, maka Anda mempunyai gambaran dan arah yang jelas dalam mengatur tujuan keuagan. Bila tidak mempunyai arah dan tujuan, tentu sulit untuk mengatur keuangan Anda bukan?

Bagi yang sudah terbiasa untuk tidak membuat anggaran dan merasa hal ini tidak penting, coba untuk perluas cara pandang Anda. Mulailah membuat anggaran pemasukan dan pengeluaran serta buatlah dengan terperinci. Paling tidak hal ini akan memudahkan Anda dalam berdisiplin mengelola keuangan.

2. Belanja tanpa prioritas

Penggunaan dari dana yang ada harus didasarkan pada prinsip prioritas. Tanpa menggunakan prinsip ini, maka dana yang ada akan dikeluarkan untuk hal-hal yang tidak penting sehingga pos-pos yang penting justru malah tidak dapat dipenuhi. Akibatnya, Anda mengalami kesulitan keuangan dan rentan untuk jatuh dalam jeratan utang.

Untuk itu, aturlah dari awal mengenai biaya-biaya yang penting seperti misalnya cicilan rumah, dana pendidikan anak, dan juga pengeluaran rutin. Setelah itu, Anda dapat mengatur sisa anggaran untuk hal-hal lain yang tidak begitu mendesak, misalnya dana untuk hiburan atau hobi.

3. Membayar tagihan minimum kartu kredit

Bagi Anda yang hobi untuk menggunakan kartu kredit, perhatikan baik-baik poin ini karena mungkin juga pernah dilakukan. Meskipun di bagian pembayaran tagihan kartu kredit ada opsi untuk pembayaran minimum, namun sebaiknya Anda hindari dan pilihlah untuk membayar lunas tagihan kartu kredit yang muncul.

Bila hanya membayar minimum, maka Anda akan terjerat dalam bunga yang tinggi. Sehingga jangan salah kaprah dengan memandang bahwa membayar minimum akan membantu Anda. Hal ini justru membuat keuangan semakin terbebani dengan bunga yang tinggi.

Padahal bunga tersebut awalnya bukan merupakan pengeluaran tapi muncul akibat pola pembayaran Anda yang hanya membayar bunga minimum. Biasakan untuk selalu membayar penuh tagihan yang muncul.

Jangan sungkan

4. Membeli produk karena sungkan

Hal ini kadang dilakukan oleh orang karena sungkan sudah ditawari terus-menerus oleh tenaga penjualan, apalagi bila yang menawarkan adalah teman atau keluarga. Hal ini sebenarnya tidak terlalu bermasalah bila nilainya tidak begitu besar dan juga tidak begitu banyak.

Namun menjadi masalah bila menjadi kebiasaan dan barang yang dibeli tersebut berharga cukup mahal. Hal ini sering dijumpai misalnya ketika Anda ditawari asuransi oleh teman atau keluarga Anda.

Meskipun tidak membutuhkan atau kadang bahkan tidak begitu memahami produk tersebut, tapi karena sungkan telah ditawari berkali-kali maka Anda membeli produk tersebut. Padahal, produk asurnsi nilainya cukup besar dan biasanya dibayar dalam jangka panjang.

Untuk itu, bijaklah sebelum membeli suatu produk dan pertimbangkan apakah Anda memang benar-benar membutuhkan produk tersebut atau tidak. Pelajari pula kemampuan keuangan Anda dan jangan lupa diskusikan dengan pasangan

5. Belanja impulsif

Hal ini mungkin lebih sering dialami oleh kaum hawa, di mana ketika berjalan-jalan di mal tergiur oleh promo atau tampilan barang yang ditawarkan dan kemudian membelinya.

Padahal barang tersebut belum tentu dibutuhkan dan seringkali menumpuk di rumah dan jarang digunakan. Hal ini tentu bisa saja dihemat bila Anda dapat lebih mengerem keinginan untuk berbelanja

Saatnya untuk Berubah

Saat ini Anda sudah cukup paham bukan dengan kesalahan yang umum dilakukan dalam keuangan keluarga? Saatnya untuk berubah dan menghindari kesalahan tersebut untuk keuangan yang lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya