Rugi Rp 60 Miliar, Tak Surutkan Niat Pria Ini Berbisnis

Kerugian ini ditanggungnya saat ia masih pertama kalinya terjun ke dunia bisnis.

oleh Vina A Muliana diperbarui 04 Feb 2017, 19:48 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2017, 19:48 WIB
Bos Triputra
Bos Triputra

Liputan6.com, Yogyakarta - Demi bisa sukses menjalankan bisnis, seseorang harus mampu kuat menghadapi segala tantangan. Termasuk ketika diterpa kerugian dalam jumlah besar.

Hal inilah yang pernah dirasakan oleh CEO PT Triputra Agro Persada, Arif Permadi Rachmat. Sebelum bisa membangun perusahaannya seperti sekarang ini, Arif pernah rugi dalam jumlah besar. Tak tanggung-tanggung, jumlah kerugiannya mencapai Rp 60 miliar.

Ia menjelaskan, kerugian tersebut ditanggungnya akibat salah berinvestasi. Saat itu, Arif masih pertama kalinya terjun ke dunia bisnis.

"Saya bangkrut dari awal. Investasi pertama saya lakukan, salah. 60 miliar hilang. Untung sekarang sudah balik." ungkap dia saat menjadi pembicara di acara Kelas Inspirasi di SMAN 1 Yogyakarta, Sabtu (4/2/2017).

Namun, Arif juga menjelaskan, kerugian tersebut yang membuatnya kuat seperti sekarang. Demi menjadi pengusaha yang sukses, Ia menuturkan, harus kebal terhadap tantangan yang ada di depan mata.

"Jangan pantang menyerah. Pebisnis yang sukses itu jatuh 10 kali, bangun ke 11 kalinya" tutur dia.

Kini, Arif Permadi Rachmat mampu membangun perusahaan PT Triputra Agro Persada sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia. Ia bahkan mendapat penghargaan sebagai 'Most Admired CEO' oleh salah satu majalah ekonomi di Indonesia.

Perusahaannya, PT Triputra Agro Persada pertama kali didirikan pada 2005. Sebagai perusahaan yang relatif masih muda, sejak didirikan sampai dengan saat ini Perusahaan telah mampu mengembangkan usahanya di beberapa wilayah propinsi di Indonesia, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Jambi.

Dalam upaya untuk meningkatkan dan memperluas kegiatan usahanya, Perusahaan tetap berupaya untuk melakukan perluasan areal perkebunan dan bekerja sama dengan berinvestasi ke dalam perusahaan lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya