Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjamin pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kota Palembang selesai pada 2018 mendatang, sementara untu LRT Jakarta akan selesai sesuai rencana pada 2019.
“Selesai itu Palembang sebelum Asian Games (2018), yang Jakarta (selesai) 2019,” kata Budi Karya seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa (7/2/2017).
Budi Karya menolak pandangan jika penyelesaian LRT di Jakarta pada 2019 itu berarti tidak tepat waktu. Ia menegaskan, Jakarta tidak mundur, karena memang dari dulu direncanakan selesai pada 2019.
Advertisement
Menhub menyatakan bahwa yang membuat penyelesaikan pembangunan LRT di Jakarta lebih lama, karena jalurnya lebih panjang, dan mulai pembangunannya juga lebih belakangan. Saat ini, kemajuan pembangunan LRT di Palembang mencapai 35 persen, sementara di Jakarta mencapai 12 persen.
Baca Juga
Mengenai pembebasan lahan, sampai hari ini tidak ada masalah. Adapun mengenai kereta yang akan digunakan untuk LRT, Budi Karya mengatakan, untuk yang di Palembang dari INKA. “Terserah dia mau kerja sama dengan siapa,” ujarnya.
Sedangkan untuk yang di Jakarta, menurut Menhub, akan diberikan pada PT. KAI (Kereta Api Indonesia). “KAI tentunya akan ditender siapa yang dapat,” jelas Budi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh pihak untuk terus memantau perkembangan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta maupun di Palembang. Menurut Jokowi, perkembangan pembangunan LRT itu perlu terus dirapatkan, karena apapun setiap pembangunan infrastruktur harus dicek terus, cek terus, dan dicek lagi.
“Apa yang menjadi hambatan, kendala yang ada di lapangan, apakah terkait dengan pembebasan lahan, apakah terkait dengan pembiayaan, ataupun tata ruang, sampai soal mengenai infrastruktur pendukung, dan segera dicarikan jalan keluarnya,” tutur Jokowi.
Ia melanjutkan, Indonesia memang belum mempunyai pengalaman di bidang ini, baik dalam pembangunan LRT, pembangunan MRT (Mass Rapid Transit), maupun pembangunan kereta api cepat. Sehingga diharapkan dari pembangunan yang pertama ini, baik MRT, LRT, maupun kereta api cepat, bisa dipakai sebagai sebuah pembelajaran alih teknologi, sehingga bermanfaat untuk langkah-langkah ke depan.
Pembangunan LRT bersifat lintas kementerian dan daerah. Oleh karena itu, perlu sinergi dan kerja sama dengan lintas kementerian dan daerah. “Ini bisa dijadikan sebagai model kerja sama yang dapat diterapkan di kota-kota yang lainnya,” ujarnya.
Kepada semua pihak yang terlibat, presiden ingin memastikan bahwa pembangunan LRT ini bisa selesai tepat waktu, yaitu tahun 2018 atau maju sedikit masuk ke 2019. Hal ini, karena pada 2018, Indonesia akan memiliki perhelatan olahraga berkelas internasional, Asian Games 2018 yang akan datang. (Gdn/Ndw)