Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2016 mencatatkan angka yang positif. Tercatat, NPI mengalami surplus US$ 12 miliar.
"Angka ini bagus sekali jika dibandingkan dengan tahun lalu yang minus US$ 1 miliar," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo di Hotel Fairmount, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Baca Juga
Agus menjelaskan, pencapaian positif NPI itu disebabkan banyaknya dana transaksi modal dan keuangan yang masuk ke Indonesia.
Advertisement
Positifnya NPI tersebut juga didukung Current Account Deficit (CAD) yang pada kuartal IV 2016 mencatatkan rekor penurunan terbanyak sejak 2011, yaitu hanya defisit 0,8 persen. Akibatnya, defisit sepanjang 2016 hanya sebesar 1,8 persen.
Agus memperingatkan, yang perlu diperhatikan pada 2017, diperkirakan CAD akan kembali membengkak defisitinya. Ia menambahkan, dari yang 2016 hanya defisit US$ 17 miliar, diperkirakan pada 2017 akan naik menjadi US$ 22-23 miliar.
Peningkatan ini terjadi karena pada 2017 ekonomi akan membaik, sehingga menjadikan ekspor impor Indonesia juga meningkat.
"Itu membuat CAD kita yang tadinya 1,8 persen mungkin akan naik menjadi 2,4 persen dari GDP. Tapi secara umum masih di bawah 2,5 persen dari GDP," tutup Agus. (Yas)‎