Hipmi Minta Bank Tak Ragu Kucurkan KUR ke Pengusaha

Realisasi penyaluran KUR tahun 2015 hanya sebesar Rp 22,7 triliun atau hanya 75,58 persen dari target yang dialokasikan pemerintah.

oleh Nurmayanti diperbarui 14 Feb 2017, 10:44 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2017, 10:44 WIB
Penyaluran KUR
Penyaluran KUR

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) meyakini realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini melampaui Rp 100 triliun atau naik dari realisasi  tahun lalu  sebesar Rp 94,4 triliun.

“Kita harapkan dan optimistis KUR bisa lampaui Rp 100 triliun tahun ini,” ujar  Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi Irfan Anwar di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Irfan mengatakan, kinerja KUR pada 2016 jauh lebih membaik dibandingkan tahun 2015. Realisasi penyaluran KUR tahun 2015 hanya sebesar Rp 22,7 triliun atau hanya 75,58 persen dari target yang dialokasikan pemerintah sebesar Rp 30 triliun. Namun pada 2016 melonjak menjadi sebesar Rp 94,4 triliun dengan non performing loan (NPL) sebesar 0,37 persen.

Melihat kinerja tersebut,  Hipmi berharap perbankan tidak perlu ragu lagi menyalurkan KUR lebih agresif ke pelaku usaha. “Apalagi NPL-nya kecil, artinya risiko kredit nasabah KUR tidak seseram yang dibayangkan,” ujar Irfan.

Lonjakan tersebut, ujar Irfan, tak lepas dari semakin menurunnya suku bunga KUR menjadi 9 persen.

Sebab itu, Hipmi meyakini kinerja realisasi KUR tahun ini dapat melampaui Rp 100 triliun. Kendati demikian, Hipmi berharap penyaluran KUR benar-benar tepat sasaran yakni para pekaku usaha pemula yang kesulitan menyediakan penjaminan atau collateral loan.

“Jangan sampai yang sudah bisa kasih penjaminan dapat KUR juga,” pungkas Irfan.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan plafon KUR sebesar Rp 110 triliun pada 2017. Rinciannya 81 persen untuk usaha mikro, 18 persen untuk ritel,  dan 1 persen untuk Tenaga Kerja Indonesia.

Hipmi juga meminta agar penyaluran KUR lebih merata hingga ke luar Pulau Jawa. Sebaran KUR sepanjang 2016 masih didominasi di Pulau Jawa yakni, Jawa Tengah 17,9 persen atau Rp 16,9 triliun, Jawa Timur 15,5 persen atau Rp 14,6 triliun, Jawa Barat 12,6 persen atau Rp 11,9 triliun.

Sedangkan, penyaluran di luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi Selatan sebesar 5,4 persen atau Rp 5,1 triliun, Sumatera Selatan sebesar 4,6 persen atau Rp 4,3 triliun.

Penyaluran KUR berdasarkan sebaran pulau di Jawa 54,6 persen, Sumatera 20,2 persen, Sulawesi 9,4 persen, Bali 7,4 persen, Kalimantan 6,1 persen, Papua 1,6 persen dan Maluku 0,7 persen. ”Kita harapkan lebih merata hingga keluar Pulau Jawa,” ucap Irfan.(Nrm/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya