Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan tahun ini Indonesia akan mendapat tambahan pasokan migas, dengan berproduksinya blok migas baru.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gass Bumi (SKK Migas) Taslim Z Yunus mengatakan, blok migas yang akan berproduksi pada tahun ini adalah Jangkrik di Kalimantan Timur, dengan kapasitas produksi gas 450 MMSCFD pada Juli 2017. Gas tersebut akan diolah menjadi gas alam cair (Liqufied Natural Gas/ LNG) di kilang LNG Bontang.
Baca Juga
"Kita berharap 2017 yang besar Jangkrik produksi Juli 2017, 450 MMSCFD, kira-kira satu train LNG Bontang, dia masuk sistem East Kalimantan," kata Taslim, di Jakarta, Rabu (14/2/2017).
Advertisement
Taslim melanjutkan, tambahan produks yang lainnya berasal dari Blok Musi Timur di Sumatera Selatan dengan produksi gas sebesar 150 MMSCFD. Blok yang dioperasikan oleh PT Pertamina EP tersebut akan mulai beroperasi Februari 2017.
Berikutnya adalah Blok Madura BD yang rencananya akan berproduksi Maret, menghasilkan minyak sebanyak 6.600 barel per hari, dan gas sebesar 110 MMSCFD.
Tambahan produksi migas dari blok West Madura Off Shore (WMO) CPP 2 yang dikelola Pertamina Hulu Energi (PHE) pada Maret 2017, sebesar 12.650 barel per hari untuk minyak, sedangkan gas sebesar 33 MMSCFD.
Berikutnya adalah Blok Paku Gajah yang dikelola Pertamina EP, menghasilkan minyak 12.800 barel minyak per hari dan gas 35 MMSCFD. Blok Petapah memproduksi minyak 9 ribu barel per hari, rencananya akan berproduksi September 2017 dan lapangan Sumpal Blok Grisiki dengan produksi gas sebesar 310 MMSCFD.
"Itu kira-kira yang akan menambah produksi migas 2017," tutup Taslim.