Penjualan Ritel Masih Lesu di Bandara Sepinggan

Bandara Sepinggan hanya mampu layani 7 juta penumpang per tahun dari proyek sekitar 15 juta penumpang per tahun.

oleh Abelda RN diperbarui 23 Feb 2017, 11:45 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 11:45 WIB
(Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Bandara Sepinggan

Liputan6.com, Balikpapan - PT Angkasa Pura Balikpapan Kalimantan Timur mengaku masih merugi dalam pengelolaan area bandara Sepinggan seluas 9.500 meter persegi. Okupasi bangunan empat lantai ini hanya 59 persen dari total area yang dipersiapkan untuk konsep mall airport.

"Kami masih merugi dalam pengelolaan area Bandara Sepinggan," CO General Manager PT Angkasa Pura Balikpapan, Sulkan, Kamis (23/2/2017).

Sulkan mengatakan, PT Angkasa Pura memakai dana pinjaman sebesar Rp 2 triliun guna pembangunan Bandara Sepinggan pada tiga tahun silam. Pihaknya masih harus menanggung beban bunga pinjaman yang cukup tinggi.

Sehubungan itu, Sulkan menyatakan pihaknya harus mengupayakan pemasukan dalam pengelolaan Bandara Sepinggan. Selain jasa operasional penerbangan, Dia menuturkan, Bandara Sepinggan juga melakukan jasa ritel penyewaan area bandara.

Saat ini terdapat sebanyak 49 tenant yang menyewa beberapa area Bandara Sepinggan bergerak di bidang layanan jasa food court, transportasi dan service. Mereka ini dikenakan beban sewa sebesar Rp 470 ribu per meter persegi per bulan.

"Tarif dibebankan pada tenant masih disesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini," ujar Sulkan.

Bandara Sepinggan diproyeksikan mampu melayani trafik atau lalu lintas penerbangan sebesar 15 juta penumpang per tahun. Hingga kini, Bandara Sepinggan hanya mampu melayani 7 juta penumpang per tahun.

"Kondisi pelemahan ekonomi global juga berdampak di Kaltim. Imbasnya terdampak pada kami pula dengan penurunan jumlah penumpang sehingga maskapai juga mengurangi intensitas penerbangannya,” tutur Sulkan.

Sulkan mengatakan, Bandara Sepinggan terus berinovasi untuk mencari konsep terbaik dalam pengelolaan potensinya. Target pendapatan Bandara Sepinggan otomatis terkoreksi sebagai bahan laporan direksi Angkasa Pura I.

"Kami sudah melaporkan dan mereka memaklumi mengingat kondisi saat ini," ujar dia.

Dalam berbagai kesempatan, otoritas Bandara Sepinggan menyebutkan, sebanyak 20 persen kawasan terminal atau seluas 110 ribu meter dimanfaatkan kepentingan layanan jasa ritel swasta.

PT Angkasa Pura Retail menilai, jasa ritel sangat prospektif di Bandara Sepinggan Balikpapan. Keberadaan jasa retail diyakini mampu mendongkrak pendapatan bandara di masa mendatang. 5 toko ritel saat awal pembukaan bandara sudah diharapkan menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 30 miliar per tahunnya.

Bandara Sepinggan masuk peringkat 6 terbaik penilaian Airport Council International (ACI) katagori airport melayani penumpang maksimal 15 juta jiwa. Bandara ini menargetkan mampu membuat terobosan agar masuk peringkat 3 terbaik dunia.

Sejak awal peresmiannya, Bandara Sepinggan sudah ditargetkan mampu meraih laba bersih Rp 100 miliar per tahun. Penerimaan laba berasal dari sector operasional aero dan non aero Bandara Sepinggan

Saat 2015 lalu, Bandara Sepinggan melayani keberangkatan dan kedatangan sebanyak 16 ribu penumpang per harinya. Kini, Bandara Sepinggan mengalami penurunan trafik penumpang sebesar 11 persen mulai kuartal pertama tahun 2015 lalu.

Renovasi pembangunan Bandara Sepinggan membutuhkan dana pinjaman korporasi yang totalnya mencapai Rp 2,2 triliun. Setiap tahunnya setidaknya dibutuhkan alokasi dana angsuran pinjaman yang totalnya mencapai Rp 250 miliar-Rp 300 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya