Pertamina Ajukan Proposal buat Kelola 2 Ladang Minyak di Iran

Pertamina diberi kesempatan mengajukan usulan pengembangan Ab-Teymour dan Mansouri pada akhir Februari tahun ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Feb 2017, 12:04 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2017, 12:04 WIB
Ladang Minyak Iran
Ladang Minyak Iran

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mengajukan proposal usulan pengembangan dua lapangan minyak di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri . Cadangan minyak kedua lapangan tersebut  masing-masing diperkirakan lebih dari 1,5 miliar barel.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengatakan pengajuan proposal tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani kedua perusahaan pada 8 Agustus tahun lalu.

Berdasarkan MoU tersebut Pertamina diberi kesempatan mengajukan usulan pengembangan Ab-Teymour dan Mansouri pada akhir Februari tahun ini.

“Selama kurang lebih 4 bulan Pertamina melakukan evaluasi teknis kedua lapangan dan kini telah menyelesaikan proposal usulan pengembangan lapangan kedua lapangan tersebut untuk disampaikan kepada NIOC (Perusahaan migas Iran)," kata dia di Jakarta, Selasa (28/2/2017).

‎Syamsu melanjutkan, evaluasi teknis yang telah dilakukan Pertamina menunjukan kedua lapangan minyak yang terletak di Bangestan, Selatan Iran itu memiliki potensi cadangan masing-masing lapangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi masing-masing dapat mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari.

"Kami sangat mengharapkan proposal ini menjadi landasan kedua perusahaan untuk dapat bernegosiasi langsung pada pengelolaan dua lapangan besar tersebut,” ucap Syamsu.

Iran adalah negara dengan cadangan minyak terbesar ke-4 di dunia dengan cadangan minyak terbukti sebesar 157 miliar barel atau 9,3 persen dari total cadangan terbukti di dunia.

Iran juga memiliki cadangan gas terbukti terbesar di dunia sebesar 1,200 TCF 18,2 persen dari total cadangan dunia.

Setelah dicabutnya sanksi Iran, negara tersebut berencana meningkatkan produksi minyaknya yang saat ini sebesar 3,4 juta barel per hari menjadi 4,7 juta barel per hari dalam kurun 5 tahun ke depan.

Iran kemudian mengundang perusahaan migas internasional untuk berinvestasi dalam beberapa tahun kedepan baik melalui proses bilateral maupun tender.

“Kami tentu sangat mengapresiasi langkah-langkah bilateral yang telah ditempuh oleh Pemerintah kepada Pemerintah Iran hingga akhirnya Pertamina berkesempatan mengajukan proposal penawaran ini. Kedua lapangan ini memiliki potensi yang menjanjikan dan sejalan dengan upaya Pertamina untuk terus agresif mengembangkan bisnis hulu ke luar negeri sabagai salah satu langkah strategis dalam mendukung upaya memperkuat ketahanan energi nasional,” dia menandaskan. (Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya