Pegadaian Targetkan Raup Untung Rp 2,5 triliun di 2017

Perseroan mentargetkan pencapaian untung sepanjang 2017 sebesar Rp 2,5 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Mar 2017, 10:15 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2017, 10:15 WIB
20150911-INDONESIA BANKING EXPO 2015-Jakarta
Pegadaian ikut berpartisipasi di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) mencanangkan pertumbuhan pencapaian laba bersih pada 2017 tidak terlalu signifikan. Perseroan mentargetkan pencapaian untung sepanjang 2017 sebesar Rp 2,5 triliun.

Direktur Keuangan Pegadaian Dwi Agus Pramudya menjelaskan angka itu memang naik tipis jika dibandingkan realisasi sepanjang 2016. Namun perseroan tidak mematok target terlalu tinggi.

"Ini karena kita antisipasi tingkat bunga yang rendah yang akan terjadi di tahun ini,‎" kata Agus saat berbincang dengan wartawan, Kamis (2/3/2017).

‎Agus menambahkan penyumbang laba tertinggi pada 2017 ditargetkan masih dari sisi pinjaman yang diberikan perusahaan kepada konsumennya.

Tahun 2017, Pegadaian mentargetkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 40,5 triliun. Target ini meningkat jika dibandingkan pencapaian sepanjang 2016 sebesar Rp 35,5 triliun.

"Jadi bisnis kita itu gadai-menggadai barang itu masih jadi paling dominan dalam pendapatan kita," tegasnya.

‎Seperti diketahui, laba Pegadaian di 2016 didukung dari ‎pendapatan usaha perusahaan. Tercatat pendapatan usaha mengalami kenaikan 8,7 persen dari Total Pendapatan Usaha tahun 2015 tercatat Rp 8,9 triliun menjadi Rp 9,7 triliun‎.

"Pencapaian kinerja perusahaan tahun 2016 ini menggembirakan. Bahkan itu mendorong pertumbuhan aset-aset yang tumbuh 20 persen secara Year on Year," kata Dwi Agus.

Faktor pendukung lainnya, dipaparkannya berasal dari kinerja operasional yang pencapaian sesuai harapan. Pertumbuhan Total Outstanding Loan (OSL) meningkat sebesar 14,5 persen dari Rp 30,9 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 35,4 triliun.

Komposisi besaran OSL tersebut terdiri dari OSL gadai konvensional sebesar Rp 27,3 atau memiliki porsi 78,9 persen, gadai syariah Rp 3,5 triliun dengan porsi 10,2 persen, sedangkan non gadai sebesar Rp 3,7 triliun yang memiliki porsi 10,9 persen‎. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya