Ditjen Perkeretaapian Lelang 351 Proyek di 2017, Ini Daftarnya

Ditjen Perkeretaapian melelang 351 paket proyek senilai Rp 14,9 triliun sepanjang 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Mar 2017, 14:01 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 14:01 WIB
20160208-Proyek Rel Ganda KRL Jalur Cikarang-Manggarai Selesai 2017
Jembatan Kereta Api baru tampak di lintasan rel kereta api, Cikarang, Jawa Barat, Senin (8/2). Pengerjaan proyek pembangunan rel ganda ini ditargetkan selesai pada 2017. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melelang 351 paket proyek senilai Rp 14,9 triliun sepanjang 2017.

Saat ini sudah 78 paket yang sudah kontrak dengan pagu Rp 7,5 triliun, atau hampir mencapai 50 persen dari total pagu kegiatan tahun 2017.

Sedangkan untuk 273 paket kegiatan lainnya, 47 kegiatan sudah dalam proses lelang dan 226 paket belum proses lelang. Sementara anggaran sebesar Rp 1,1 triliun digunakan untuk belanja operasional antara lain belanja pegawai dan keperluan perkantoran.

"Beberapa kegiatan masih belum dilelang dikarenakan adanya kegiatan yang masih dalam proses revisi DIPA & POK juga ada yang masih melengkapi dokumen lelang serta beberapa kegiatan yang baru dilelang di Maret dan April 2017," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono, Sabtu (4/3/2017).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Pemerintah telah menetapkan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) sub sektor perkeretaapian.

Proyek itu antara lain pembangunan jalur KA Makasar-Parepare (Tahap I dari pengembangan jalur lintas barat Sulawesi bagian selatan), pembangunan jalur ganda lintas Prabumulih-Kertapati (80 km), pembangunan jalur KA lintas Tebing Tinggi – Kuala Tanjung, pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa, dan pembangunan jalur KA lintas Jambi-Pekanbaru.

Kemudian pembangunan jalur KA lintas Jambi-Palembang, Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) dan LRT Provinsi Sumatera Selatan.

Selain beberapa kegiatan yang telah tertuang dalam Perpres tersebut, Ditjen Perkeretaapian juga melaksanakan beberapa kegiatan lain seperti peningkatan keselamatan, peningkatan share angkutan KA, pengintegrasian layanan KA, peningkatan aksesibiltas dan peningkatan kapasitas sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis 2015-2019.

Sehubungan dengan target daya serap anggaran di Kementerian Perhubungan yang telah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di tahun 2017 ini adalah di atas 90 persen.

Prasetyo mengingatkan kepada tiap Balai Teknik Perkeretaapian selaku pelaksana kegiatan agar selalu memantau kemajuan dan mendeteksi kendala yang dihadapi terhadap pelaksanaan kegiatan serta mencari solusi untuk mengatasi kendala yang ada.  

“Kendala utama untuk mencapai target biasanya mengenai lahan. Terkait dengan hal ini, ditekankan agar seluruh balai di lingkungan Ditjen Perkeretaapian selalu koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Koordinasi merupakan kuncinya. Prinsipnya Ditjen Perkeretaapian optimis untuk mencapai target,” ujar Prasetyo.

Mewujudkan pembangunan prasarana perkeretaapian yang menghubungkan daerah – daerah di Indonesia merupakan fokus kerja Kementerian Perhubungan yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

saat ini sudah 78 paket yang sudah kontrak dengan pagu Rp 7,5 triliun dari total pagu kegiatan yaitu sebesar Rp 14,9 triliun yang artinya hampir mencapai 50 persen dari total pagu kegiatan tahun 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya