5 Alasan Kenapa Perusahaan Ternama Malas Melirik CV Anda

Perusahaan ternama dengan gaji dan fasilitas di atas rata-rata menjadi incaran para pencari kerja.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 29 Mar 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 07:00 WIB
CV
Foto: Net

Liputan6.com, Jakarta - Saat baru lulus dan sedang dalam proses mencari perkerjaan, Anda pasti akan mengerahkan segala cara demi mendapatkan pekerjaan impian. Perusahaan ternama dengan gaji dan fasilitas di atas rata-rata pun menjadi incaran.

Namun tentu saja mencari pekerjaan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta tidaklah mudah. Banyak situasi di mana jangankan lulus serangkaian tes yang rumit, dipanggil sebagai kandidat alias dilirik CV-nya saja tidak.

Mungkin Anda melakukan salah satu kesalahan berikut sehingga perusahaan ternama malas melirik CV Anda. Berikut ulasannya seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Menggunakan template standard

Apakah Anda masih menggunakan standar? Misalnya dengan menuliskan CV Anda dalam dua kolom tabel. Lupakan cara-cara menulis CV konvensional seperti ini. Dari sekian banyak kandidat yang melamar, perusahaan tentunya hanya memilih CV yang benar-benar menonjol.

Jangan ragu membuat CV berwarna, memakai grafik, atau memakai banyak ilustrasi. Bahkan jika Anda melamar ke perusahaan sektor formal, bukan perusahaan kreatif, Anda tetap harus berkreasi dengan CV. Tinggalkan pola hitam putih dengan dua tabel.

2. Tak mencantumkan keahlian spesifik

Kenapa perusahaan harus mempekerjakan Anda dari sekian banyak orang yang menginginkan jabatan sama? Sebelum Anda mendapat pertanyaan ini saat sesi wawancara, cantumkan jawabannya pada CV Anda.

Jika Anda merasa pantas karena punya keahlian spesifik yang dibutuhkan, jangan lupa menuliskannya di CV.

Misalnya jika Anda melamar sebagai desain grafis, tuliskan aplikasi, perangkat lunak, atau tools yang Anda kuasai. Jika Anda melamar sebagai penerjemah, bukti kompetensi penguasaan bahasa juga harus disertakan.

3. Buang yang tidak penting

Dari banyaknya CV pelamar, perusahaan besar tidak buang-buang waktu untuk memperhatikan di mana Anda bersekolah saat TK atau SD.

CV sebaiknya tidak lebih dari dua halaman. Kalau keahlian dan pengalaman Anda segudang, tentunya Anda harus pintang membuang yang tidak penting dan hanya mencantumkan hal-hal yang membuat Anda dianggap kompeten.

Misalnya kalau Anda punya 10 pengalaman kepanitiaan di kampus, pilih beberapa yang paling menantang atau di mana Anda menjadi koordinator, bukan anggota. Sisanya tuliskan pengalaman magang karena perusahaan akan lebih menghargai pengalaman bekerja profesional.

Membosankan



4. Anda membosankan

Apa yang membuat Anda spesial? Apa yang membuat Anda berbeda dari kandidat lain? Dan apakah CV Anda menjelaskannya? Kalau Anda saja tidak tahu, bagaimana bisa perusahaan mengingat Anda?

Ketika CV Anda dianggap membosankan (padahal sebenarnya Anda adalah orang yang kompeten dan seru), peluang Anda tetap akan terbuang ke tempat sampah.

5. Tidak serius

Seberapa besar keinginan Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut? Mulai sekarang, kalau Anda benar-benar ingin dapat pekerjaan, Anda harus membuang prinsip nothing to lose alias kalau diterima syukur, kalau ditolak ya tidak apa-apa.

Fokus pada keinginan Anda sambil memaksimalkan usaha. Selain memperbagus cover letter dan CV, latih diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum wawancara kerja. Jika Anda sudah sampai pada tahap wawancara, tunjukkan kalau Anda adalah kandidat terbaik untuk dipilih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya